30 April 2012

SOEKANO PUTRA SANG FAJAR

 

Assalamualaikum, salam ide...
Entah hanya sedikit gundah atau karena ketakutan kehilangan inspirasi, maka aku berusaha menulis apa saja. Tapi beginilah, aku justru ingat bila hidupku sedikit banyak telah mengikuti dan menyaksikan sejarah yang baru saja terjadi dibelahan dunia ini. Saat banyak kenangan tentang pemimpin negeri seberang dilengserkan, dihujat, ditembak, dilempar sepatu dan dihujani ludah oleh penduduk bangsa lain atau justru bangsanya sendiri, maka aku ingin lebih menikmati tatanan kenangan seadanya tentang pemimpin negeri sendiri. Perhatikan, barangkali aku melewatkan satu scene atau beberapa babak kisah para pemimpin negeri besar ini. Negara kesatuan republik Indonesia yang dikenal sebagai negara kaya penuh pesona.
Aku ingin menambah satu lagi pustaka sebagai pengaya klip dan memori otentik tentang seorang pemimpin besar revolusi dinegeri ini. Langkahnya yang menjadi inspirasi dunia ke-3. Orasinya yang selalu membangkitkan gairah nasionalisme. Siapa lagi jika bukan sang putra fajar " SOEKARNO " Presiden pertama RI dan Proklamator Kemerdekaan RI.
Lazimnya pemimpin pada sebuah negeri yang besar maka logikaku berkata mustahil bila negeri ini terkendali oleh pemimpin yang lemah. Pemimpin negeri ini haruslah orang hebat, yang memiliki kharisma dan penuh bijak. Memiliki kualitas sumber daya manusia diatas rata-rata dan berkeadilan sosial penuh arif menjalankan pemerintahan negara. Satria terpilih yang linuwih, amanah dan dijunjung rakyat yang diperintahnya pada satu kesatuan yang sebidang, sebangun, setubuh dan sejalan. Sungguh beralasan bila sebuah lagu bersyair tentang manusia setengah dewa sebagai gambaran asa anak bangsa. Terdorong ingin juga menyimpan rangkaian catatan dan berbagi cerita yang terlepas dari pakem atau dogma sebagian golongan yang pro dan kontra terhadap mereka. Sebab hal ini barangkali penting sebagai sedikit referensi pembedaan nilai eksistensi para pemimpin Indonesia disepanjang perjalanan sejarah dunia. Dengan sedikit ingatan cerita para tetua dan leluhur negeri plus klip pengetahuan pribadi yang dipadukan dengan info dari berbagai tulisan, maka inilah sekelumit rangkuman kisah, peran dan kiprah RI I dipentas sejarah nasional dan internasional  presiden republik Indonesia pertama :

Ir. SOEKARNO

 
Beliau dilahirkan di Blitar pada tanggal 6 Juni 1910, dengan nama kecil Kusno Sosrodihardjo dari seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya yaitu Ida Ayu Nyoman Rai. Ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh sang ayah. Diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama “Karna” menjadi “Karno” karena dalam bahasa Jawa huruf “a” berubah menjadi “o” sedangkan awalan “su” memiliki arti “baik”. Beliau lebih dikenal dan akrab dipanggil dengan Bung Karno. 
Bersekolah pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School. Pada Juni 1911 Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hoogere Burger School (HBS). Pada tahun 1915, Soekarno menyelesaikan pendidikannya di ELS dan melanjutkan ke HBS. di Surabaya atas bantuan H.O.S. Tjokroaminoto. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu, seperti Alimin, Musso, Dharsono, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis. Soekarno kemudian aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Darmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo. Nama organisasi tersebut kemudian ia ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918. Soekarno juga aktif menulis di harian “Oetoesan Hindia” yang dipimpin oleh Tjokroaminoto. Menamatkan HBS tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil dan tamat pada tahun 1925. tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung yang merupakan hasil inspirasi dari Indonesische Studie Club oleh Dr. Soetomo yang kemudian menjadi cikal bakal PNI di tahun 1927. Ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929, dan memunculkan pledoinya yang terkenal: Indonesia Menggugat, hingga dibebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931. Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan ke Flores. Soekarno hanya bisa menyampaikan semangatnya dengan berkorespondensi kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hasan.

Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu dan kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942. Dalam masa pendudukan Jepang disebutkan kiprahnya dalam berbagai organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI, bersama tokoh-tokoh seperti Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H Mas Mansyur dan lainnya. Beliau aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan dasar dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. 
Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang yang diterima langsung oleh Kaisar Hirohito dan dianugerahi "Bintang kekaisaran" (Ratna Suci). Penganugerahan bintang kepada tiga tokoh Indonesia itu adalah perlambang sebagai bagian dari keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945, ia diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat Vietnam mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Setelah pertemuan di Dalat, Vietnam inilah kemudian terjadi Peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945. Tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan dengan bulan Ramadhan, bersama Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi presiden dan wakil presiden dikukuhkan oleh KNIP. Pada tanggal 19 September 1945 kharisma Soekarno nampak saat terjadi peristiwa Lapangan Ikada. Sekitar 200.000 rakyat Indonesia yang akan bentrok dengan pasukan Jepang bersenjata lengkap kala itu dapat terselesaikan tanpa pertumpahan darah.

Presiden Soekarno bertemu dengan pasukan sekutu (AFNEI) pimpinan Letjen. Sir Phillip Christison, yang akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia secara de facto. Presiden Soekarno juga berusaha menyelesaikan krisis Surabaya. Namun provokasi pasukan NICA (Belanda) yang membonceng Sekutu (dibawah Inggris) membuat peristiwa 10 November 1945 di Surabaya tak terelakkan dan mengakibatkan tewasnya Brigadir Jendral A.W.S Mallaby.

Presiden Soekarno sempat memindahkan Ibukota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta, diikuti wakil presiden dan pejabat tinggi negara lainnya akibat provokasi yang disusul terjadinya Peristiwa Madiun 1948. Agresi Militer Belanda II menyebabkan Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan sejumlah pejabat tinggi negara ditahan Belanda. Meskipun sudah ada Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ketua Sjafruddin Prawiranegara, tetapi dunia internasional dan di dalam negeri tetap mengakui bahwa Soekarno-Hatta adalah pemimpin Indonesia yang sah.

Sejarah mencatat, Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah Belanda menyebutkan sebagai Penyerahan Kedaulatan), Presiden Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta diangkat sebagai perdana menteri RIS. Jabatan Presiden Republik Indonesia dijabat Mr Assaat, yang kemudian dikenal sebagai RI Jawa-Yogya. Tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia untuk kembali ke negara kesatuan, maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik Indonesia dan Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat sebagai pemangku jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir. Soekarno.

Dwitunggal Soekarno-Hatta sangat populer dikalangan rakyat bila dibandingkan dengan kepala pemerintahan yakni perdana menteri.

Presiden Soekarno kurang mempercayai sistem multipartai, menyebutnya sebagai “penyakit kepartaian”. Presiden RI pertama ini juga menengahi banyak konflik di tubuh militer yang juga berimbas pada jatuh bangunnya kabinet. Seperti peristiwa 17 Oktober 1952 dan Peristiwa di kalangan Angkatan Udara.

Presiden Soekarno juga banyak memberikan gagasan-gagasan di dunia Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, menyebabkan presiden Soekarno, pada tahun 1955, mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung (dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika ) yang menghasilkan Dasa Sila. 
Ketimpangan dan konflik akibat negara-negara barat yang masih mementingkan imperialisme dan kolonialisme, kekhawatiran akan munculnya perang nuklir, kritik kerasnya terhadap badan-badan dunia internasional dalam pemecahan konflik kerap kali menjadi martir pencerahan tatanan dunia baru. Bersama Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India) ia mengadakan Konferensi Asia Afrika dan membuahkan Gerakan Non Blok yang menghasilkan banyak negara-negara di Asia Afrika memperoleh kemerdekaannya. 
Meskipun masih banyak yang mengalami konflik hingga kini, tentu tak lepas dari minimnya keadilan yang diselenggarakan oleh perserikatan bangsa-bangsa saat itu. Apalagi bagi bangsa yang masih dikuasai negara-negara adikuasa, mustahil rasanya akan tercipta keadilan disana. Sementara berkat jasa seorang Soekarno, banyak penduduk dari kawasan Asia Afrika yang menyebut nama Soekarno begitu fasih bila ingat atau mengenal sesuatu tentang ciri khas Indonesia. 
Presiden Soekarno mengunjungi berbagai negara dan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara sebagai wujud politik luar negeri yang bebas aktif. Di antaranya adalah Nikita Khruschev (Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (USA), Fidel Castro (Cuba), Mao Tse Tung (RRC).
Berikut beberapa petikan penghargaan terhadap presiden RI pertama ini dalam kacamata masyarakat internasional dan beberapa negara sahabat :
1. Uni Soviet tentang SoekarnoBagi negara bekas Uni Soviet, Soekarno sangat dikenal sebagai teman dalam Perang Dingin melawan blok Barat. Beliau juga dikenal sebagai presiden muslim yang memberikan berkah"kepada sebagian muslim di negeri beruang merah tersebut. Pada tahun 1955, beliau berkunjung ke kota terbesar kedua di Russia ini, St. Petersburg yang didirikan oleh Peter the Great pada abad 17. Saat kunjungan itu, Soekarno melihat sebuah bangunan yang unik , megah dan tidak ada dua keindahannya, ( sebelum akhirnya diketahui bahwa bangunan ini adalah Mesjid yang telah dialih fungsikan sebagai gudang senjata ).

Kota St. Petersburg saat itu masih bernama Leningrad dan beliau menikmati keindahannya selama dua hari disana, saat terbang ke Moskow Soekarno melontarkan kekecewaannya pada penguasa tirai besi Soviet Nikita Kruschev, perihal mesjid yang sempat dilihatnya. Seminggu setelah kunjungan usai, pusat kekuasaan di Kremlin mengabarkan bahwa satu-satunya masjid di Leningrad yang telah menjadi gudang senjata pasca revolusi Bolshevic tersebut telah difungsikan kembali untuk beribadah umat Islam, tanpa syarat. Umat muslim disana begitu meyakini bahwa Soekarno adalah orang dibalik semua kebijakan itu. Dan demi mengabadikannya, muslim di St. Petersburg menjuluki mesjid ini dengan Mesjid Biru Sukarno.

2. Maroko menilai Soekarno 
Soekarno, tercatat menjadi nama jalan di Ibokota Maroko, Rabat. Sebagai bukti bila Maroko sangat terkesan dengan sosok Soekarno. Nama jalan tersebut diresmikan sendiri oleh Bung Karno bersama Raja Muhammad V saat kunjungan beliau ke Maroko pada 2 Mei 1960. Nama jalannya waktu itu: 'sharia Al-Rais Ahmed Sukarno' yang sekarang terkenal dengan nama Rue Suokarno ( berdekatan dengan kantor pos pusat Maroko ).

Dipilihnya nama Soekarno, karena Soekarno adalah pencetus Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1955. Nama tersebut dipilih sebagai penghargaan terhadap Presiden Soekarno atas hasil KAA yang saat ini mulai dirasakan oleh negara-negara peserta, termasuk Maroko sendiri. Sebagai bentuk persahabatan dua bangsa, di Jakarta pun ada ruas jalan dengan nama Jalan Casablanca.

3. Soekarno dalam kacamata Kuba 
Tahun 2008 lalu, pemerintah Kuba menerbitkan perangko seri Bung Karno dengan Fidel Castro dan salah seorang pemimpin gerilya Kuba kelahiran Argentina, Che Guevara. Perangko bernilai historis dan patriotik itu, diterbitkan untuk mengenang hubungan diplomatik kedua negara, sekaligus berkenaan dengan perayaan HUT ke-80 Fidel Castro.
Bung Karno mengunjungi Havana, Kuba, pada tanggal 9 hingga 14 Mei 1960. Ia menjadi kepala negara pemerintahan asing pertama yang mengunjungi Kuba setelah Revolusi 1959. Di bandara udara,  
Bung Karno yang dianggap ikut menginspirasi revolusi Kuba disambut oleh tokoh-tokoh penting Kuba selain Presiden Osvaldo Dorticos, Perdana Menteri Fidel Castro Ruz, dan Gubernur Bank Nasional Che Guevara juga Menteri Luar Negeri Dr. Raul Roa Garcia.
4. Peran Soekarno dalam perkembangan Pakistan 
Ada dua tempat di Pakistan yang dinamai dengan nama presiden RI pertama ini, yakni Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar, dan Soekarno Bazar, di Lahore. Pemberian nama Soekarno ini tidak lepas dari sepak terjang kedua negara. Pakistan sangat segan kepada sosok Bung Karno. Bahkan hingga kini kalangan militer Pakistan masih ingat jasa Bung Karno yang mengirim TNI AL berpatroli di laut selatan Pakistan saat konflik memanas antara Pakistan dan India di tahun 1965. Sebaliknya, pendiri Pakistan Quaid Azzam Ali Jinnah pernah meminta menahan seluruh pesawat Belanda yang singgah di Pakistan pada 1947, ketika Belanda ingin menyerang Indonesia.Pemerintah Indonesia juga menghargai jasa prajurit Pakistan, yang ketika itu ikut rombongan sekutu. Prajurit Pakistan diperintahkan menyerang Indonesia ketika menjadi bagian tentara sekutu di Surabaya pada November 1945. Namun mereka memberontak dan memilih berperang dipihak Indonesia. Dari 600 tentara Pakistan, sebanyak 500 orang gugur di Surabaya. Pada Agustus 1995, Indonesia memberikan medali Indenpendece War Awards kepada seluruh tentara Pakistan yang gugur di pertempuran Surabaya.



5. Opini Mesir tentang Soekarno 
Saat Mesir dipimpin oleh Gammal Abdul Nasser, Presiden Indonesia pertama ini dikenal rakyat Mesir dengan nama Ahmad Soekarno. Penambahan nama Ahmad sebenarnya dilakukan oleh para mahasiswa Indonesia di Mesir untuk memperkuat nuansa itu, Mohammad Hatta. keislaman bahwa Presiden Indonesia beragama Islam, sesuai dengan nama Wakil Presiden RI kala

Tercatat, enam kali Soekarno mengunjungi negeri piramida ini. Selain itu, persahabatannya dengan Nasser dan aktifitas keduanya sebagai pemrakarsa di Konferensi Asia-Afrika, membuat nama Presiden Soekarno begitu harum di mata pemerintah dan rakyat Mesir, namanya diabadikan sebagai nama sebuah jalan di Mesir tepat bersebelahan dengan Jalan Sudan, Daerah Kit-Kat Agouza Geiza. Jalan ini bisa dicapai dari kawasan mahasiswa di al-Hay al-Asyir (Sektor 10) Madinat al-Nashr (Nasr City).


.

(BRAINDONESIA)

Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik luar biasa. Penolakan MPR atas pertanggungjawabannya, membuat peta politik mengarah kepada pergantian pucuk pimpinan negara. MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya yang memburuk karena sakit yang diderita lama membuatnya mendapat perawatan dari tim dokter. Dan pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD dan disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta. Beliau dimakamkan di Blitar, Jawa timur di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi"














Rakyat negeri ini, aku dan dunia mengenalnya sebagai sang PUTRA FAJAR. Dia memang sang pencerah, yang menyinari dengan bara setiap benih semangat didalam dada. Orator yang memukau, disegani kawan dan lawan, seorang presiden yang tak pernah minder dan merasa lemah saat berhadapan dengan para pemimpin adikuasa, yang selalu membanggakan PASPAMPRES dan seluruh kekuatan TNI/POLRI sebagai pengawal rakyat dan revolusi, Presiden yang menikmati warung kopi tanpa sikap jumawa, bagiku ialah juara rakyat yang menjadi pemenang hati rakyat dengan nilai sempurna, tak akan pernah cukup menulis kekaguman ini, orang yang memiliki kelebihan langka dan hadir sebagai pemimpin yang mendunia bersama-sama dengan sosok fenomenalnya yang penuh pro dan kontra. Dialah Ir. Soekarno, Presiden pertama republik ini, INDONESIA...
(Inspirator negeri tiada terganti)


17 April 2012

BENANG MERAH


7 Oktober 1965 sore
Tiga orang menyelinap disekitar pekarangan koh Liem. Mereka nampak  waspada dan berhati-hati ketika mengetuk pintu rumah warga tionghoa tersebut. Tak menunggu lama, seraut wajah familiar muncul dari balik pintu. Salah seorang nampak berbisik disusul isyarat pemilik rumah agar mereka segera bergegas masuk. Dengan wajah  tegang,  bergegas mereka memasuki rumah  dan detik berikutnya pintu telah terkunci kembali. Suasana kembali lengang, sunyi dan lebih  mencekam. Raja siang beberapa detik lalu telah terbenam tertelan pagar gunung disebelah barat desa. Sisa warna merah dilangit telah membentuk goresan abstrak bermotif bunga semburat darah. Tak ada yang tahu bila mungkin langit telah memberi gambaran dan isyarat dari beberapa hari kejadian penting  di republik ini. Atau sebuah pertanda buruk yang takkan lama lagi menimpa desa ini. Entahlah….

09 April 2012

MASA DIUJUNG ASA (catatan perintis)






Ayy....
 Sungguh, yang nampak ini bukan potret nirwana sayang.....
 Tentu bukan juga lukisan karya Basoeki Abdullah ....
Semua indahnya   masih di bumi kita....
 Disini, diujung tertinggi pagar kota kecil   ini

07 April 2012

" KADO KECIL PUTRI (CINDERELLA) MAXIMA "

Aksi penangkapan  militer Belanda terhadap anggota TRI, laskar, anggota jaringan gerakan bawah tanah dan sipil membuat  penjara Bondowoso tidak mampu lagi menampung tahanan yang pada waktu itu mencapai ±  637 orang. Dengan tanpa memperdulikan kondisi dan keselamatan para tahanan, militer Belanda berniat  memindahkan mereka ke penjara  Surabaya dengan menggunakan kereta api.

03 April 2012

BUKAN KOTA TANPA TINTA (generasi ke VIII)


Aneh saat aku tergagap ketika Sagara san, boss jepangku  bertanya aku adalah generasi keberapa dari dinasty babad Bondowoso. Aku benar-benar kelimpungan menjawabnya. Jujur aku tak tahu, Sagara san hanya menepukku kecewa saat aku menggeleng. Dia mengatakan padaku tentang baiknya sebuah identitas diri, sebab katanya dari kota kelahiranku ini tak mustahil  sejarah bangsa dan negara ini dimulai, wallahua'lam.

02 April 2012

IRONI PAGI BERSUBSIDI

Ada saja yang  jadi gemerincing dibenak ini....
Kemarin, bersama sebagian isi kota kami turun ke jalanan...
Berteriak  agar BBM tak melambung...
Tapi coba lihat pagi ini, ratusan motor trail ini menghabiskan jalan meraung tak peduli kenyamanan...

01 April 2012

SATIRE JALANAN

Semalaman kemarin aku tak lena, menyusun rencana. Berjam-jam berdiskusi tentang gambar dan tulisan yang akan kami bawa. Menyusun kerangka gerakan dan tuntutan yang akan kami teriakkan.. Banyak kawan disini berkumpul. Jam 02.00 dini hari aku telah terkulai diatas poster dan spanduk yang esok akan kami bawa.Tenaga yang kuforsir sejak pagi telah menuntunku kearah nisbi. Aku lelah....