21 Agustus 2012

LEBARAN KETIGA DIBERANDA HATI




  • "Datanglah abang, seribu tamu yang terundang tak menyimpulkan apa-apa bagiku, selain perih “

    Pendaran cahaya meredup sesaat terpajang kalimah sebelum nanar terasa dimata…
    Berhimpitan menyeruak selaksa kilas suka duka, menggebrak menghempas kenangan sekian episode cerita…
    Ramadhan terakhir aku masih yakin, bila aku tak akan pernah sendiri.
    Ada engkau saudaraku....
    Ada engkau selalu memanggilku...
    Tapi asa tak selalu berbanding lurus dengan kenyataan, kau memilih pergi...

    Bahkan engkau lebih ingin aku pergi dan mengakhiri....
    Mundur setahun artinya aku kehilangan banyak sahabatku saat terjebak lubang kelam....
    Mundur dua tahun aku kehilangan Ayah, bersama nyaris seluruh keluarga...
    MUNDUR LAGI AKU TELAH KEHILANGAN ORANG-ORANG TERDEKAT DAN TERSAYANG.....
    Dan ini tahun ketiga ayy, aku kehilangan momen berbagiku dilebaran ini... 
    Aku terpanggang dalam bara, tanpa bisa kumaknai dengan apapun biasnya rasa kali ini…..
    Denganmu, denganmu saja seorang puteri jauh sisi selat malaka…

    Detakku berbatu…
    Detikku berlalu…
    Dekapku tirus dan pilu….
    Desahku rancu dan kaku…
    Banyak hal baik ingin kubagi dengan cara sederhana,
    Sama halnya aku ingin terus terakui bila pernah ada disetiap alur hidup, aku ada... AKU ADA !!
    Tapi teriakan telah jauh tertinggal pada sepotong kalimat " LEPASKAN AKU !! "

    Dan alur ini kembali utuh luluh kujalani, tiada jaya sebuah daya;
    Hindarkan aku berumah kaca hingga bisa kusembunyikan setetes airmata ini ya rabb ku...
    Sampai bila ??

    Tatapku semakin tak menentu, jauh tenggelam dianjungan waktu_
    Buliran air berpaut dalam putaran awan, menggulung hari dengan panorama kelam...

    Sebentar lagi hujan, sesaat lagi akan dimulai lembaran basah dikumpulan malam….
    Setahun lalu, bila merunut waktu…
    Berdebu-debu jauh meringkas waktu…
    Menempuh bukit batu disela taman gersang berkolam jurang nan curam...
    Ini bukanlah di Shimla…
    Tak jua di Peshawar…
    Tapi inilah arah hatimu …
    Begitu terjal dalam hias remang-remang, hingga kau tak ternistakan ayy…
    Barangkali tiada terasa gulali dilidah
    Hanya karena remah getah kecewa
    Aku ingin tadahi kau dengan wadah do'a
    Hanya saja kau terlalu jauh letakkan aku dipojok ruang sangkamu
    Dan aku tak miliki ruang lagi selain disini,
    Ilalang kemaraumu,
    Sabana sunyimu,
    Ayunan batang laramu dan;
    Batinmu ayy...

    (Selamat Idul fitri 1433 H. Minal Aidin Walfaidzin_Mohon Maaf Lahir & Batin )