12 Agustus 2013

HIKMAH EMBARGO MILITER (istilah Iran), TNI MENJAWAB DENGAN KILO CLASS



Dunia alutsista selalu hangat dan menarik jadi topik pembahasan, bahkan boleh jadi dapat mengkatrol rasa percaya diri dan semakin mengkokohkan rasa nasionalisme serta kewaspadaan nasional bagi peminat dan penikmatnya. Dari beragam alutsista, barangkali jenis kapal selam inilah yang kemisteriusannya selalu ramai dalam perdebatan.
Fakta membuktikan, kapal selam merupakan armada perang yang paling ditakuti dalam sejarah pertempuran. Bagaimana tidak, sepanjang Perang Dunia (PD) I dan PD II, kapal selam memiliki rekor tertinggi dalam menenggelamkan kapal atas air dibandingkan jenis armada perang lainnya, keunggulannya melebihi superioritas pesawat tempur sekali pun.
Semasa PD I misalnya, ia mampu menenggelamkan 5.755 kapal transportasi. Sementara itu, kapal sejenis yang berhasil ditenggelamkan kapal atas air hanya 217 kapal.
Sementara pada PD II, kapal selam mampu menenggelamkan 3.138 kapal atas air. Bandingkan dengan pesawat tempur yang berhasil menenggelamkan 1.715 kapal atas air. Sedangkan kapal atas air hanya mampu menenggelamkan 650 kapal musuh.
Tak hanya kemampuan dalam memberikan efek deteren, tapi kerahasiaan dan segala kelebihan pangkat sebagai the silent killer itu pulalah yang membuatnya menjadi kokoh bertengger sebagai alutsista yang dikeramatkan, apalagi sekelas kilo class yang juga ribut bermain dalam peta tanya keberadaan dan kepemilikannya diarsenal TNI oleh para penyetia info alutsista terbaru dari TNI belakangan ini. Mencuplik beberapa sumber media, seperti dijelaskan ketika tahun 2006 disebutkan telah ditandatangani kesepakatan antara Presiden Vladimir Putin dengan Presiden SBY di Moskow tentang pengadaan sejumlah alutsista dengan skema pinjaman selama 5 tahun:
allows Indonesia to buy 2 Kilo-class submarines, 20 amphibioustanks, five Mi-35 assault helicopters, ten Mi-17 personnel helicopters and other equipment.  Semua barang yang disebutkan telah datang, terlihat fisiknya, kecuali 2 kapal selam Kilo yang belum kelihatan batang lontongnya. hufftt...... 

Kitapun bertanya-tanya, jadikah kapal selam itu dibeli ? Ada kabar yang memang belum bisa diverifikasi kebenarannya, bahwa Indonesia membatalkan pembelian 2 kapal selam Rusia pada tahun 2007, karena alasan krisis ekonomi?  Apakah pernyataan itu baru sebatas wacana, atau memang telah ditetapkan sebagai kebijakan ? Atau hanya sekedar pengalihan isu, agar negara tetangga yang mempertanyakan pembelian kapal selam kilo, tidak gundah gulana. Pihak Jepang sempat mempertanyakan untuk apa Indonesia membeli kapal selam Kilo dari Rusia. Pertanyaan Jepang itu, sempat diberitakan oleh VOA (voice of America). Australia juga menyatakan pembelian itu akan menjadi ancaman yang nyata bagi armada kapal perang mereka.
Sekarang mari kita lihat kondisi geopolitik Indonesia tahun 2004. Saat itu Indonesia sempat bersitegang dengan Malaysia dalam Kasus Ambalat. Bahkan kapal perang kedua negara sudah terlibat adu fisik: Bertabrakan di laut. Pesawat terbang intai TUDM Malaysia juga terbang/ passing di laut Ambalat. Bahkan ketika Presiden SBY melakukan tinjauan lewat kapal laut ke Ambalat.
Suasana ini membuat Indonesia sedikit panik dan tersadar, betapa alutsista Indonesia sebenarnya lemah dan rapuh, hal yang sesungguhnya terlambat disadari.
Sukhoi SU 27/30 milik Indonesia belum bisa digunakan karena masih ompong alias tidak memiliki senjata. Posisi pangkalannya pun tidak cocok. Dalam keadaan darurat itu, F-16 Indonesia akhirnya dipindahkan dari Madiun ke Lanud Supadio, untuk mengantisipasi, jika pecah konflik.
Peristiwa Konflik Ambalat, akhirnya membuat Indonesia tersadar. Pangkalan SU 27/30 Indonesia dipindahkan dari Madiun, Jawa Timur ke Makassar, Sulawesi Selatan. Pemindahan Sukhoi ke Makassar memiliki nilai strategis yang sangat tinggi ke wilayah Ambalat, jika konflik kembali terjadi. Dengan home base di Makassar, Sukhoi Indonesia bisa menjangkau laut Ambalat dan kembali ke pangkalannya di Makassar. Hal ini tidak bisa dilakukan jika Sukhoi masih berada di Madiun. Setelah terbang dari Madiun dan bertempur di laut Ambalat, Sukhoi itu harus mendarat di pangkalan lain, karena untuk kembali ke Madiun, bahan bakarnya tidak mencukupi.
Dengan demikian akan sangat lucu, jika ada yang masih mempertanyakan apakah Sukhoi kita sudah dipersenjatai atau masih ompong ? Sukhoi dipindahkan ke Makassar, agar bisa melakukan operasi tempur di laut Ambalat. Apakah Sukhoi telah memiliki senjata atau tidak, tidak perlu dipertanyakan lagi. Analisis yang saya kira 99% rasional, emangnya jenderal kita ini bego' apa yah ? Terus merintahin sukhoi tanpa senjata terbang cuma buat nakut-nakutin jet penuh bom dan rudal punya lawan, hal yang mustahillah hahahha...........

Faktor lain yang menunjukkan Indonesia serius menggarap isu keamanan di laut Ambalat adalah dengan pembangunan Pangkalan kapal Selam di Palu, Sulawesi Tengah. Posisi Pangkalan Kapal selam di Palu, untuk memudahkan korps hiu kencana menjangkau laut Ambalat.
Sekarang kita kembali ke pengadaan kapal selam yang perjanjiannya telah ditandatangani oleh Presiden SBY dan Presiden Vladimir Putin pada tahun 2006. Semua alutsista yang ada di listing pembelian, sudah kita lihat fisiknya. Pertanyaannya, apakah kapal Selam Kilo jadi dibeli ?
Sehubungan dengan kerja sama militer antara Rusia dan Indonesia, Ivanov menekankan tentang kerja sama antara angkatan laut kedua negara. Sebagai negara kepulauan yang terluas di dunia, ujarnya, Indonesia perlu Indonesia memiliki trauma dengan Konflik Ambalat pada tahun 2004. Trauma ini diperparah dengan lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan yang beralih kepemilikan ke Malaysia. Dalam situasi tertekan seperti itu, apakah mungkin Indonesia membatalkan pembelian dua kapal selam Kilo tersebut ?. Kalau mengikuti akal sehat, opsi itu sangat tidak mungkin. Yang ada dibenak TNI saat itu, tentu bagaimana memperkuat Alutsistanya secepat mungkin, bukan membatalkan alutsista yang justru memiliki deteren yang besar. Coba kita lihat, apa yang terjadi di matra darat, pasca konflik Ambalat tahun 2004. Indonesia membeli MLRS Astros II yang memiliki jangkauan hingga 300 km. Hal ini untuk memberikan efek deteren di perbatasan kedua negara, termasuk pengadaan MBT Leopard II. Semua berjalan dengan mulus: Pangkalan Sukhoi dipindahkan ke Makassar dan dilengkapi senjata/rudal. Pangkalan kapal selam digeser/dibangun di Palu didekatkan ke Ambalat. MBT Leopard 2 dan MLRS Astros II dipasang di perbatasan. Nah, siapapun pasti paham arah kebijakan militer ini.
Bagaimana dengan pengadaan kapal selam kilo dari Rusia tersebut ?
Kita tidak usah menjawabnya, karena telah dijawab oleh Wakil Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Abdul Rahim Bakri: “Baru-baru ini, Vietnam juga bercadang membeli enam buah kapal selam dan Indonesia telah memiliki dua buah kapal selam yang dibekalkan Rusia”. Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) memerlukan sekurang-kurangnya enam buah kapal selam bagi membentuk angkatan yang berupaya mengawal sempadan maritim negara secara berkesan. Wakil Menteri Pertahanan Malaysia inipun tampaknya tidak membuka semua informasi. Yang jelas dia seperti panik. Apakah dia terlambat tahu, atau benar-benar salah perhitungan ?. Yang jelas laut Ambalat kini tenang, tidak ada yang mengganggu. Bagi orang awam seperti saya tentu megap-megap jika diajak ngomong alutsista, kerahasiaan sebuah alutsista barangkali memang pantas dipermaklumkan. Sebab menyangkut sebuah strategi militer sebuah negara. Dengan menelaah obrolan rekan-rekan blogger sudahlah cukup menguras rasa ingin tahu semakin jauh tentang apa sih efisiensi alutsista bernama kapal selam kelas kilo, walhasil saya manggut-manggut saja mengekor beberapa rekan meng klip perbincangan mereka dibawah ini, tapi jujur...beberapa diantaranya terkesan parno banget, nge-conan tapi rasionya oke, dan beberapa rekan idealisnya mantep mengakuisisi nasionalisme sejati hehehehe ;

Replik obrolan mayan :
Beberapa tahun yang lalu saya pernah berbincang dengan seorang purnawirawan TNI AL, ada satu ucapannya yang sampai saat ini masih membuat saya penasaran yaitu bahwa sebenarnya Indonesia memiliki 4 KS, untuk menjaga kerahasiaan kapal selam ini maka militer Indonesia memberi nama KS ini dengan nama cakra dan nenggala. Artinya Indonesia memiliki 2 KS yang bernama Cakra dan 2 KS yang bernama Nenggala. untuk tipe KSx dia tidak mau mengatakannya..apakah ucapan purnawirawan ini benar.?  Saya juga tidak tahu..semoga saja benar adanya .
Ase says: Wah perspektif baru nih, kayaknya masuk akal juga bila dibilang hanya ada 2 KS yaitu Cakra dan Nenggala, tetapi apa jadinya bila masing-masing ada 2 dan untuk menyamarkan diberi nomor yang sama (hanya para hiu kencana yang tau!)? Wah luar biasa kalo itu.. he he he
Koin says: Ribut masalah kilo, yang dulu pernah mampir di surabaya dan tidak boleh difoto sandarnya malam2 apa ya cuma sehari doang terus hilang. Katanya buat latihan pa apa ya? Yang muda otaknya jenius2 banget.

Melektech says: Militer itu instuisi RAHASIA, karena rahasia ini pula jepang penyerah tanpa syarat kerena takut dibom atom lagi, padahal AS hanya punya 2 unit saja, dan untuk membuatnya lagi butuh waktu 2 tahun, dan konon AS hampir bangkrut karena sangking mahalnya membuat bom atom pada waktu itu.

zed says: He..he.. memang tidak ada habisnya kita menganalisis, mudah-mudahan rahasia itu bisa menjadi senjata rahasia yang mematikan buat TNI AL. tetatapi dalam konteks bertahan maka kita perlu sesuatu yang lebih dari sekadar suatu rahasia. kita boleh memiliki 4 KS, tetapi semua teknologi yang kita inginkan untuk KS yang benar-benar ada (saat ini yang diketahui 2 buah) dan turunannya harus selalu uptodate. makanya indonesia harus mengejar ketinggalan semua teknologi salah 2 nya mengirim ahli kita untuk belajar. Ingat belajar dari buaian sampai liang lahat. Artinya ilmu itu utama, baru sdm dan sda. bahasa lain komplit. Semoga para jenderal dan laksamana kita mengerti mau dibawa kemana laut, darat dan udara kita. Amin .

Londoo says: (September 24, 2012 at 7:17 pm)
Ya betul, kapal selam itu rahasia jadi kalaupun punya tetangga masuk laut NKRI HALAL hukumnya ditenggelamkan tanpa peringatan berbeda dengan kapal permukaan yang mesti diusir secara lisan dulu. Kalau sudah tenggelam, negara yg punya kapal selam itupun tidak akan berani bilang kalau kapal selamnya ditorpedo. Itulah spesialnya pasukan berani mati unit kapal selam .

Dexter says: (September 25, 2012 at 12:55 am) 
Sebenar adalah, ya Indonesia telah memiliki paling banyak 6 kilo class submarine, terakhir kedatangan pada tanggal 26 September 2010. Pada saat penghantaran pertama , semua negara di region asia Pasifik telah resmi mengeluarkan pernyataan dan pertanyaan tertulis , tercatat Australia dan Jepang menerima keberadaan Indonesian Kilo class dengan catatan pertanyaan: Mengapa ,Indonesia yang sedang tidak dalam keadaan berperang mengakuisisi 4 unit dari 12 Kilo dan Lada class subs (waktu itu) senjata lethal bawah air (11 September 2007-Voice of America) Telah dijawab tertulis dan lisan melalui perwakilan di UN dan masing-masing Pemerintahan secara incognito.Begitu kerepotan militer indonesia pada saat ada beberapa leak oleh forum sipil dan pengamat militer independen yang terlalu bersemangat , tentang terlihatnya barge dan kapal tug penarik subs dengan spesifikasi Kilo class, Leaks dari kontraktor tentang pembangunan dan letak pangkalan dan lainnya. Keyakinan akan kepemilikan senjata ini oleh sipil dapat membuat arms race di region meningkat ke level melampaui yang tidak perlu dengan mulai diamatinya beberapa pangkalan kapal selam Indonesia di daerah Timur dan Jawa bagian tengah. Penyelidikan , untuk masa sekarang tidak akan dilakukan militer Indonesia, mereka yang terlibat dalam pembelian ini, meyakinkan beberapa perwira  muda dengan posisi strategis mereka bahwa Subs ini adalah senjata rahasia ,pihak Sipil juga mencoba membuat beberapa disinformasi , semua semata hanyalah untuk menutup betapa besar nilai project yang terjadi dan kebocoran yang terjadi sangat luar biasa,Tidak ada kerahasiaan , yang ada adalah kepentingan agar biaya pengadaan ini tetap menjadi biaya pengadaan “rahasia demi kepentingan negara.”Kita akan tunggu sampai perwira2 muda yang idealis itu mempunyai jabatan tertinggi di militer dan sipil. Lebih dan kurang , YA, Indonesia mempunyai Subs dalam jumlah diatas ideal , cukup untuk berperang.
Dhs says: Tidak tahu ini bener atu tidak, “Additional countries that have recently purchased Project 636 Kilo-class submarines include Indonesia, who ordered two in 2007 at a cost of $200 million each, and Vietnam, who ordered six of the vessels in December 2009 at a cost of $2 billion.” Di paragraf ke 4 bagian tengah…web linknya http://www.nti.org/analysis/articles/russia-submarine-import-and-export-behavior/Ada lagi ini, “In September 2007, it was announced that Indonesia had placed an order for two Kilo Type 636 submarines, plus options to purchase up to eight more.” Di paragraf ke 3web linknya http://www.naval-technology.com/projects/kilo/
Sutarjo says: Memang ada beberapa hal yang mungkin bisa ‘mendukung’argumen bahwa RI telah mempunyai KS Rusky…
Pernyataan petinggi AL waktu itu bahwa Indonesia hendak membeli 6 KS Rusia, meski akhirnya berita ini dingin setelah ada berita Aussie bersikap dingin dan Jepang mempertanyakan mengapa RI hendak membeli KS sampai 6 buah padahal tidak dalam kondisi berperang. pernyataan dubes Rusky Ivanov “Indonesia telah membeli kapal selam tipe BNV dengan tipe terbaru dengan teknologi termodern dari Rusia. Kapal selam ini antara lain mampu mengejar target dalam posisi di dalam laut ataupun di permukaan laut.
linknya http://www.tempo.co/read/news/2011/12/21/118372970/Rusia-Jamin-Indonesia-Bebas-Embargo-Militer.
rencana pembangunan pangkalan KS di teluk Palu, menurut saya berkaitan dengan ToT dalam berita di atas.  Bisa jadi RI bersikap diam-diam supaya tidak terjadi perlombaan senjata di kawasan ini. Namun ada juga hal-hal yang ‘membenarkan’ bahwa RI hanya mempunyai KS 2 buah saat ini. mundurnya Rosoboronexport dari tender karena menilai syarat2 yang diminta RI sulit dipenuhi (linknya lupa) RI hanya mengumumkan pembelian KS dari Korea.
Jadi benar tidaknya RI mempunyai KS lebih dari 2 menurut saya Only Navy Knows..

Melektech says: (September 25, 2012 at 8:56 pm) ADA SALAH KAPRAH DALAM MENGARTIKAN “RAHASIA”, di dunia yang serba modern ini sangat sulit bahkan mustahil merahasiakan barang segede KAPAL SELAM, yang rahasia adalah TEKNOLOGI yang membuatnya, karena kalau ingin tahu harus membedahnya. Jadi bapak DEXTER, mohon maaf, kalau saya katakan anda sangat “ngawuuuuur” 
londoo says: (September 23, 2012 at 8:07 pm) Hasil terawang, kita punya kapal selam lebih dari 2 biji hehehe, namanya juga kapal selam, itukan kapal rahasia, tenggelam pun tetap dirahasiakan bung. Dua kapal selam tua itu sebagai kapal latih saja. selebihnya ya kita pakai kapal selam yang lebih canggih
willy says: Mudah mudahan itu benar…lethal weapon kilo class….!!! amin amin amin….
WH says: CBG juga sudah hebat, yang penting nantinya kita bisa segera bikin sendiri termasuk turunan-turunannya untuk menjaga selat-selat yang jumlahnya banyak sekali. Istilahnya tutupi dulu lubang2 tikus perairan, lembah, hutan RI. Saat ini untuk perang terus terang kita banyak sekali kelemahannya. Membeli kapal selam Kilo yg tidak ada ToT nya hanya akan mendorong negara tetangga untuk beli yang lebih canggih lagi, dan kitalah yg akan makin keteteran anggarannya. Untuk membangun piramid yang kokoh dasarnya harus kuat dan jumlahnya banyak (bolehlah dgn 24+6 F16 second, Nakhoda Ragam, Super Tucano, Leopard bekas, … ). Baru next-next nya mulai yang lebih mandiri dan lethal dgn dana mencukupi sampai puncak piramid. Harapannya tetangga lain ngos-ngosan mengejarnya dan bingung piramid kita mau seperti apa wujudnya …

faadhil says: Beberapa tahun yang lalu saya pernah berbincang dengan seorang purnawirawan TNI AL, ada satu ucapannya yang sampai saat ini masih membuat saya penasaran yaitu bahwa sebenarnya Indonesia memiliki 4 KS, untuk menjaga kerahasiaan kapal selam ini maka militer Indonesia memberi nama KS ini dengan nama cakra dan nenggala. Artinya Indonesia memiliki 2 KS yang bernama Cakra dan 2 KS yang bernama Nenggala. untuk tipe KSx dia tidak mau mengatakannya..apakah ucapan purnawirawan ini benar.? Saya juga tidak tahu..semoga saja benar adanya. Semakin seru rasanya ketika beberapa artikel ini saya klip menjadi wahana pengetahuan sekaligus obat pelipur lara bagi rasa ingin tahu yang semakin membesar. Maklum beberapa debat kusir diatas sama bermain cantiknya dilogika terbatas kepala ini. Sama besar memberi input dengan takaran rasio yang seimbang. Jadi semakin penasaran buat ngebor artikel terkait. 
Inilah beberapa diantaranya, 
Duta besar Rusia untuk Indonesia Alexander A. Ivanov. Tempo.co, 12 Desember 2011:

Indonesia telah membeli kapal selam tipe BNV dengan tipe terbaru dengan teknologi termodern dari Rusia. Kapal selam ini antara lain mampu mengejar target dalam posisi di dalam laut ataupun di permukaan laut. Bentuk kerja sama lainnya, ujar Ivanov, adalah pembentukan pusat pelayanan kapal selam tersebut dan akan dikelola oleh Angkatan Laut Indonesia. “Ini langkah lebih maju dari kerja sama untuk transfer teknologi dari Rusia ke Indonesia,” kata Ivanov. Apakah seorang diplomat sekelas Duta Besar Senior Alexander A Ivanov salah menyampaikan informasi ?. Rasanya tidak mungkin karena kehati-hatian dalam menyampaikan informasi adalah salah satu tugas dari diplomat. Kita juga tidak pernah menemui adanya koreksi dari Tempo ataupun Kedubes Rusia, sehingga kita anggap informasi itu valid adanya.
kedua, Kalender TNI AL yang memunculkan disain kapal selam Kilo Rusia. Institusi militer negara tidak mungkin memasukkan gambar alutsista secara penuh satu halaman, jika alutsista itu bukan miliknya atau bagian dari rencana pembelian. Dengan demikian ucapan Dubes Rusia Ivanov dengan pemasangan gambar kapal selam Kilo Class di kalender TNI AL, selaras. Muncul lagi informasi yang lebih baru dari Kompas Cetak 26 September 2012:

Jakarta – TNI untuk pertama kalinya akan meluncurkan peluru kendali (rudal) jelajah dari kapal selam. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama (TNI) Untung Surapati di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta, Rabu (26/9), uji coba itu merupakan tonggak sejarah TNI. “Rudal jelajah Yakhont ditembakkan dari kapal selam KRI Nanggala. Rudal tersebut memiliki jangkauan hingga 300 kilometer dengan hulu ledah 200-an kilogram,” katanya.

Kapal selam yang bisa menembakkan rudal yakhnot hanyalah sekelas Kilo/ BNV. Setelah berita itu menjadi heboh, tidak ada koreksi dari Kompas maupun Dispenal. Hal ini menunjukkan informasi yang disampaikan benar seperti apa adanya.

Dubes Rusia Alexander A Ivanov mengatakan Indonesia telah memiliki kapal selam BNV (Kelas BNV adalah nama lain dari kelas Kilo 636 singkatan dari B =(B)(bolshaya, large) N = Novorossiysk (nomor B-261) V = Varshavyanka). Dispenal mengeluarkan gambar Kapal Selam Kilo di Kalender tahunan mereka.

Dubes Rusia menyampaikan informasi penting itu ke Majalah ternama Tempo dan tidak pernah ada koreksi jika informasi itu salah. Dispenal menyampaikan informasi penembakan rudal yakhont oleh kapal selam dan diberitakan Kompas Cetak. Kompas tidak pernah merevisi berita itu baik atas inisiatif sendiri atau ralat dari Dispen AL. Berarti bisa kita anggap informasi yang disampaikan benar seperti apa adanya. Mungkin ada saatnya pengadaan alutsista dirahasiakan untuk menenangkan situasi politik di kawasan. Ada saatnya pula informasi itu terpaksa dibuka untuk mengingatkan tetangga di kawasan disaat situasi geopolitik telah berubah.

Hadehh.... sebenarnya saya tinggal tak terlalu jauh dengan kompleks militer AL, bahkan beberapa kali berkesempatan nongkrongin kapal selam yang sedang sandar disitu. Beberapa kali dan sayangnya tak pernah meneliti beda satu dengan lainnya. Hanya jika melihat dan mengingat gambar kilo diatas ya rasanya gak asing-asing amat liat tuh lontong di armatim. Tapi beberapa artikel dibawah saya kira wajar jika cukup jadi obat penunjang penasaran kita selama ini.
KUALA LUMPUR-(IDB) : Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) memerlukan sekurang-kurangnya enam buah kapal selam bagi membentuk angkatan yang berupaya mengawal sempadan maritim negara secara berkesan. Timbalan Menteri Pertahanan, Datuk Abdul Rahim Bakri berkata, aset pertahanan itu penting kerana kedudukan Malaysia di kawasan tengah Asia Tenggara terdedah dengan konflik bilateral dengan negara-negara jiran termasuk isu Kepulauan Spratly. Menurut beliau, angkatan kapal selam tersebut juga diperlukan untuk membuat rondaan di Zon Ekonomi Eksklusif (EEZ) negara seluas kira-kira 600 kilometer persegi yang kaya dengan hasil perikanan, minyak dan gas dianggarkan bernilai trilion ringgit. “Walaupun Singapura tidak mempunyai sempadan perairan yang besar, negara itu mempunyai enam buah kapal selam dan beberapa aset tempur udara yang canggih. “Baru-baru ini, Vietnam juga bercadang membeli enam buah kapal selam dan Indonesia telah memiliki dua buah kapal selam yang dibekalkan Rusia,” katanya ketika menggulung perbahasan titah ucapan Yang di-Pertuan Agong di Dewan Negara hari ini. Terdahulu, Senator Abdul Rahman Bakar bangkit mencelah meminta Kementerian Pertahanan menjelaskan tentang keperluan untuk menambah bilangan kapal selam bagi mengawal perairan negara. Dalam perkembangan sama, Abdul Rahim menafikan dakwaan pihak tertentu kononnya dua buah kapal selam jenis Scorpene yang dibeli kerajaan tidak berfungsi, sebaliknya KD Tunku Abdul Rahman dan KD Tun Abdul Razak turut membuat rondaan di EEZ negara. Sementara itu, beliau memberitahu, kerajaan sedang mempertimbangkan pembelian peralatan canggih seperti Nationwide Automatic Identification System (NAIS) dan alat pandang malam untuk digunakan di Kawasan Keselamatan Khas Pantai Timur Sabah. Nah loh.....

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin melakukan kunjungan ke Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro, Selasa (23/7) di Kementerrian Pertahanan, Jakarta. Tujuan kunjungan ini membicarakan beberapa hal menyangkut kerjasama teknik militer antara kedua negara, termasuk kerjasama Angkatan Laut kedua negara dalam penyediaan material dan renovasi untuk Kapal Selam. Duta besar Rusia juga menyampaikan bahwa pemerintahnya akan mengadakan pameran senjata “Rusian Arms Expo” bulan September mendatang di kota sebelah timur Moskow. Pameran itu merupakan pameran terbesar yang akan menampilkan persenjataan militer khususnya untuk Angkatan Darat. Dubes Rusia berharap Menteri Pertahanan Indonesia dapat menghadiri pameran persenjataan militer tersebut.

Yang menjadi pertanyaan dari kunjungan ini adalah soal kerjasama Angkatan Laut kedua negara dalam hal penyediaan material dan renovasi untuk Kapal Selam. Sejak kapan Indonesia memiliki kapal selam buatan Rusia. Yang diketahui saat ini Indonesia hanya memiliki dua kapal selam gaek yakni U-209 Cakra dan Nanggala buatan Jerman Barat. Jika demikian, penyediaan material dan renovasi kapal selam dari Rusia, untuk kapal selam yang mana ?
Pernyataan Dubes Rusia yang baru ini, seakan hendak memperkuat pengakuan dari Dubes Rusia untuk Indonesia yang terdahulu, Alexander A. Ivanov. Situs tempo.co edisi Rabu, 21 Desember 2011 menyampaikan hasil wawancara mereka dengan Ivanov, perihal pembelian alutsista Indonesia dari Rusia dan jaminan bebas embargo militer dari negeri beruang merah tersebut.

Berikut petikan pembicaraan wartawan tempo dengan Alexander A. Ivanov, 21 Desember 2011 :

Sehubungan dengan kerja sama militer antara Rusia dan Indonesia, Ivanov menekankan tentang kerja sama antara angkatan laut kedua negara. Sebagai negara kepulauan yang terluas di dunia, ujarnya, Indonesia memiliki angkatan laut yang kuat. Indonesia telah membeli kapal selam tipe BNV dengan tipe terbaru dengan teknologi termodern dari Rusia. Kapal selam ini antara lain mampu mengejar target dalam posisi di dalam laut ataupun di permukaan laut.


Bentuk kerja sama lainnya, ujar Ivanov, adalah pembentukan pusat pelayanan kapal selam tersebut dan akan dikelola oleh Angkatan Laut Indonesia. “Ini langkah lebih maju dari kerja sama untuk transfer teknologi dari Rusia ke Indonesia,” kata Ivanov.

Bandingkan pernyataan Dubes Rusia Ivanoviv 21 Desember 2011, dengan pernyataan Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro seperti yang dikutip Kompas 11 Agustus 2011, usai rapat kabinet:
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan hal itu seusai sidang kabinet terbatas bidang keamanan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (11/8), di Kantor Presiden. Estimasi kebutuhan anggaran pertahanan itu, menurut Purnomo, termasuk pengadaan 10 kapal selam yang baru terealisasi dua buah. 
Dubes Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov mengatakan Indonesia telah memiliki kapal selam tipe BNV dengan tipe terbaru dengan teknologi termodern dari Rusia, tanggal 21 Desember 2011. Sementara Dubes Rusia yang baru Mikhail Y. Galuzin mengatakan adanya kerjasama Angkatan Laut kedua negara dalam hal penyediaan material dan renovasi untuk Kapal Selam, tanggal 23 Juli 2013. Apakah kita hendak mengatakan kedua Dubes Rusia untuk Indonesia ini, ngawur semua ngomongnya ? Lagi demam ngoceh lebayy ?? heww....nonsense jika mereka asal input statemen aja :-(

Global Security Newswire/ NTI.0rg tanggal 11 Juli 2013 menyebutkan:

Contracts for 37 Varshavyankas have been concluded to date, including three to Iran in the early 1990s, as well as boats sold to India, China, Poland, Romania and Algeria. Additional countries that have recently purchased Project 636 Kilo-class submarines include Indonesia, who ordered two in 2007 at a cost of $200 million each, and Vietnam, who ordered six of the vessels in December 2009 at a cost of $2 billion. (Indonesia termauk negara lain yang telah membeli kapal selam Kilo Class Project 636 sebanyak 2 unit pada tahun 2007 dengan harga 200 usd/per kapal).


Sekarang mari kita dengarkan hasil wawancara RIA Novosti dengan Pakar Militer Rusia Igor Korotchenko 11 Juli 2013:
Igor Korotchenko tells RIA Novosti (galangan kapal) ”Krasnoye Sormovo” could provide extra buildingways if (galangan kapal) Admiralty can’t meet all its export contracts. He says Admiralty is now building five subs under the GOZ, six for Vietnam, and:
“In the event new contracts are signed for sub construction with Venezuela and Indonesia there will be an obvious problem with inadequate buildingway space, and then a backup could be required.”
(Dalam kontrak baru yang telah ditandatangani untuk Venezuela dan Indonesia, ada persoalan nyata dengan ruang pembangunan yang memadai sehingga dibutuhkan sebuah backup -mencari lokasi lain untuk pembangunan kapal selam tambahan tersebut, yakni di Krasnoye Sormovo -red).
RIA Novosti mencatat Rusia agak kesulitan untuk memenuhi permintaan ekspor kapal selam karena keterbatasan kapasitas industri modern negara mereka. Dengan demikian dibutuhkan:
One wonders what, if any, work and investment would be required to bring “Krasnoye Sormovo” and Amur back into the sub-building business. (Dibutuhkan investasi agar Krasnoye Sormovo” dan Amur kembali ke dalam bisnis kapal selam).

Apakah ketiga orang Rusia tersebut: Alexander A. Ivanov, Mikhail Y. Galuzin dan Igor Korotchenko berbohong semua tentang aktivitas Rusia yang menggarap kapal selam Indonesia ? Tentu (saya cenderung setuju) tidak. Mereka tidak punya motif untuk itu. Motif yang ada justru mereka ingin mempublikasikan pembelian kapal selam Rusia tersebut, agar negara lain ikut membelinya. Bagi mereka tentu keuntungan yang besar dan strategis untuk membeber laku kerasnya alutsista dagangan mereka, minimal mereka ingin menunjukkan kelasnya sebagai pialang superioritas penyedia alutsista supergahar. :) 
Belum lagi minat presiden SBY, penjelasan Menhan RI dan Timbalan dari negeri sebelah, sulitlah jika mereka terduga tak bermakna pada setiap ulas dan bijaknya. Mereka berkata dan bersikap sebagai pemangku negeri, yang bertanggung jawab pada seluruh rakyatnya. Apapun alasannya, akan mustahil jika mereka yang melakukannya jika hanya sekedar aksi pongah belaka.

Dari uraian Igor Korotchenko bisa ditangkap galangan kapal Rusia kesulitan tempat untuk membangun kapal selam pesanan (tambahan) dari Venezuela dan Indonesia, karena banyaknya order kapal selam. Rusia membutuhkan galangan kapal selam lain untuk merakitnya.

Apakah persoalan yang dihadapi Rusia dengan tempat pembuatan kapal selam tersebut, terkait dengan pembangunan Pangkalan Kapal selam yang baru di Palu ?. Belum tahu, yang jelas Rusia membutuhkan drydock dengan segala teknologinya untuk membangun pesanan kapal selam Venezuela dan Indonesia.
Terlepas dari makna pro dan kontra yang beredar diseluruh sisi penggila berita alutsista hingga pemain alutsista beneran (militer), mari kita tengok kabar terbarunya ;

Indonesia Segera Akuisisi 10 KS Rusia

Setelah TNI AD membeli MBT Leopard 2A6 dan helikopter serang Apache, TNI AU membentuk satu skuadron Sukhoi dan F-16, kali ini TNI AL bakal memperkuat armadanya.

Pada agustus lalu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pemerintah Republik Indonesia (RI) mendapat tawaran dari Rusia berupa bantuan 10 kapal selam. Saat ini, TNI AL hanya memiliki dua kapal selam yang terbilang berumur. Hingga tiga tahun ke depan, TNI AL bakal kedatangan tiga kapal selam baru hasil kerja sama dengan Korea Selatan.

Untuk mempercepat pencapain kekuatan pokok minimum (MEF), Purnomo tertarik untuk bekerja sama dengan pemerintahan yang dipimpin Vladimir Putin itu. Meski begitu, Purnomo tidak merinci apakah kapal selam yang ditawarkan itu berbentuk hibah atau pembelian baru.
Terkait spesifikasi juga ia mengaku kapal selam yang dijajakan ke Indonesia relatif baru.

“Kami akan kirim tim ke Rusia, terdiri Kemenhan, Mabes TNI, dan TNI AU untuk tahu lebih lanjut. Pak Marsetio (KSAL) pimpinan delegasinya ” .

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio mengakui bakal berkunjung ke Rusia untuk melihat langsung galangan tempat bersandarnya kapal selam. Hal itu dilakukan agar kapal selam yang dibeli cocok dengan kondisi perairan Indonesia. Ia belum bisa menjelaskan secara detail lantaran belum melihat langsung barangnya.

“Yang pasti akan disesuaikan dengan geografis Indonesia, apakah termasuk kapal selam samudera atau kapal selam kelas negara archipelago? Idealnya kapal selam kita memiliki kekhususan dan kekhasan dengan melihat kedalaman dan kontur laut Indonesia ".

Ada satu sisi hikmah dibenak ini. Ambalat telah membuka mata para panglima negeri, Embargo militer oleh blok barat rupanya membuat inspirasi yang sama dengan negeri persia (Iran), Kemandirian alutsista produk dalam negeri, pembelian alutsista berlabel ToT, dan keberanian berpijak pada satu status " negara pelanggan alutsista terhormat rusky ", hingga manajemen yang semakin membaik dalam strata draft belanja alutsista negara. Bravo, bagi para jenderal pemetik hikmah yang selalu berani terus bermimpi menjadi panglima sejati dan jayalah selalu korp hiu kencana TNI AL, TABAH HINGGA AKHIR.......Biarkan rahasia ini adalah nyawa ganda demi kehormatan dan tegaknya NKRI, serta aji pamungkas bagi tiap jengkal samudera indonesia..... :)

8 komentar:

  1. wow...bagus sekali artikelnya, semua kapal selam dinegara lain juga rahasia, bahkan jenis baling2 nya tidak boleh diketahui negara lain...apa sekarang kita sudah menjadis ekutu rusia, karena kalo membeli alutsista di rusia ada jamainan tanpa embargo walau melakukan ham sekalipun..

    BalasHapus
  2. semoga aja benar adanya.. mantab bro

    BalasHapus
  3. HAM TIDAK AKAN BERLAKU BAGI SEKUTU2 AMERIKA, SEBESAR APAPUN ISRAEL MELANGGAR HAM TIDAK AKAN PERNAH DAPAT SANGSI DARI AMERIKA, TAPI PELANGGARAN ATAU PUN TIDAK BILA ADA ALSAN ATAU PUN TIDAK , APA LAGI ADA PELANGGARAN DI NEGERI MUSLIM SUDAH BARABG TENTU AMERIKA DAN KONCO2 NYA LANGSUNG MAIN KEROYOK DAN BADAN DUNIA / PBB LANGSUNG DI CONGOK HIDUNG NYA UNTUK SELALU MENGIKUTI KEMAUAN AMERIKA DAN SEKUTU

    BalasHapus
  4. Hati2 NKRI, banyak kekeuatan asing ingin memecah kita

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. ..kira-kira bener gak sih, negara kita punya kapal selam lebih dari 6 buah???....

    BalasHapus
  7. Seperti apa Hak Asasi Manusia yang sering "MEREKA" katakan demi terciptanya PERDAMAIAN DUNIA jika "MEREKA" sendiri setiap saat dapat melanggarnya dan membiarkannya sehingga "MEREKA" mengajarkan munculnya kekuatan kecil menjadi besar yang akan selalu dapat melampauinya.

    Cuma satu hal, JANGAN LAKUKAN PELANGGARAN HAM PADA BANGSA MU SENDIRI, bahkan itu pengkhianatan yg paling memalukan bagi seorang penjahat perang sekali pun dan sejarah mana pun mencatat jika penghianatan sebagai hal utama keruntuhan. Jika kita mengaku sangat mencintai NKRI, cintailah negeri ini berserta "isi-isinya". (BHINEKA TUNGGAL IKA)

    BalasHapus