Raut bumi yang menua, sentuhan matahari yang meredup rupanya masih jauh dan sangat dalam ketika menyembunyikan misteri kekuatan super dahsyatnya. Topan haiyan meski telah terprediksi kedatangan dan arahnya oleh para ahli namun ternyata tak sanggup mencegah banyaknya jatuh korban jiwa, harta dan benda yang sedemikian besar ketika topan itu hadir lebih cepat, dahsyat dan beringas menyergap apa saja. Tiba-tiba alam seolah menjadi kekuatan liar yang tak mampu dijinakkan oleh pola intelektualitas dan tekhnologi modern yang digadang-gadang mampu menyerupai kehebatan tongkat Nabi Musa oleh sekumpulan manusia yang mengagungkan kejeniusannya.
Alam seolah ingin menunjukkan dialah tuan superioritas pemangku super energi di dunia dan tanpa mau di dikte oleh apapun yang menjadi andalan manusia dalam ciptaan piranti modernnya. Dan kali ini, Filiphina dilumpuhkan oleh pembuktian kekuatan maha dahsyat bernama Topan Super Haiyan yang menyapu bersih setiap daratan yang dilaluinya.
Topan Haiyan mencapai wilayah Tacoblan, Leyte, pada Jumat 8 November 2013. Angin dengan kekuatan mencapai 315 kilometer per jam langsung menghancurkan benda apapun yang menghalanginya. Kehancuran yang diakibatkan oleh topan ini disinyalir menyerupai terjangan tsunami Aceh beberapa tahun lalu.
Presiden Filipina Benigno Aquino menerapkan status darurat bencana di wilayah yang terkena imbas topan. Dengan penetapan status darurat bencana itu, memudahkan proses penyaluran bantuan kepada wilayah yang hancur akibat bencana.
Jumlah korban jiwa akibat amukan Topan Haiyan --yang di daerah setempat dinamakan Yolanda-- naik jadi 2.357 orang, kata lembaga pemerintah, Kamis pagi.
Dewan Nasional Penanganan dan Pengurangan Resiko Bencana (DNRRMC) mengatakan dalam laporan pada Kamis pagi menyebutkan 77 orang belum ditemukan dan korban cedera berjumlah 3.853 orang.
Lebih dari delapan juta orang Filipina di 43 provinsi kena dampak topan paling kuat itu dalam sejarah Filipina. Sebanyak 534.340 orang masih mengungsi di 1.099 pusat penampungan.
Seperti dilaporkan CNN : With 25 million people in its path, Super Typhoon Haiyan -- one of the strongest storms recorded on the planet -- smashed into the Philippines on Friday morning.
As the storm plowed across the cluster of islands in the heart of the country, casualties were reported, more than 100,000 people took shelter in evacuation centers and hundreds of flights were canceled.
The storm brought tremendously powerful winds roaring ashore as it made landfall in the province of Eastern Visayas, disrupting communications with a major city in its path.
With sustained winds of 315 kph (195 mph) and gusts as strong as 380 kph (235 mph), Haiyan was probably the strongest tropical cyclone to hit land anywhere in the world in recorded history. It will take further analysis after the storm passes to establish whether it is a record.
Dari sisi kerugian, banyak yang menyebut kedahsyatan topan Haiyan setara dengan tsunami Aceh. Topan Filipina sanggup menewaskan paling tidak 10.000 jiwa. Pemandangan di Tacloban City yang terdampak topan sangat mirip dengan pemandangan di Aceh setelah terempas gelombang tsunami. Rumah rata dengan tanah dan pohon bertumbangan.
Tsunami Aceh dipicu oleh gempa bermagnitudo 9,1 SR yang terjadi di zona subduksi sebelah barat lepas pantai Sumatera. Gempa memicu gelombang tsunami yang dilaporkan mencapai ketinggian 30 meter.
Di sisi lain, bencana di Filipina dipicu oleh topan Haiyan yang kecepatan geraknya mencapai 310 km/jam. Badai memicu gelombang laut yang tak biasa dengan ketinggian mencapai 2 meter. Di beberapa tempat, ketinggian gelombang rata-rata mencapai hingga 6 meter.
Topan Haiyan dan tsunami Aceh disetarakan karena besarannya. Gempa yang memicu tsunami Aceh merupakan salah satu yang terbesar dalam seabad terakhir. Topan Haiyan tercatat sebagai topan terkuat dan paling mematikan tahun ini.
Diberitakan BBC, Senin (11/11/2013), topan Haiyan memang memicu "tsunami".
Zona bertekanan rendah pada badai memungkinkan air laut untuk naik. Akibat kenaikan air laut sebenarnya biasa jika ketinggiannya maksimum 1 meter.
Namun, karena topan Haiyan bergerak sangat cepat, kenaikan air laut yang terjadi lebih besar. Gelombang laut yang tinggi kemudian menerjang daratan.
Kondisi geografis Pulau Samar dan Leyte membuat gelombang laut berdampak besar. Air menghantam permukiman warga di sekitar pantai dan menumbangkan pohon. Topan Haiyan memicu "tsunami" yang merugikan sama seperti gempa 26 Desember 2004 yang memicu tsunami mematikan. Super topan Haiyan yang melanda Filiphina Tengah pada Jumat (8/11) merusak jutaan dan memindahkan ratusan hingga ribuan topan tropis (sebutan untuk selimut topan) dipadati oleh angin berkecepatan 350 km/jam dalam waktu satu jam sebelum mendarat.
Berdasarkan beberapa sumber. Ini merupakan satu dari lima badai terkuat dalam 50 tahun terakhir, sekalipun perkiraan kekuatan badainya berbeda-beda, kata ahli badai topan dari Universitas Miami, Brian McNoldy.
Perkiraan berbeda-beda karena tidak ada pesawat di area itu yang masuk ke dalam badai untuk merekam (cara umum untuk mengukur).
Peneliti dari Universitas Koorporasi untuk penelitian atmosfer di Boulder, Colo, Jeff Weber menempatkan Haiyan pada peringkat pertama dari tiga badai terkuat, berdasarkan ukuran kecepatan angin saat menyentuh tanah.
Beberapa membandingkan pengrusakan badai disebabkan tsunami Samudera Hindia pada 2004 dihasilkan dari gempa bumi dengan mangnitudo 9.1 yang menerpa sebelah barat pulau Sumatera pada 26 Desember 2004.
Tsunami Aceh dipicu oleh gempa bermagnitudo 9,1 SR yang terjadi di zona subduksi sebelah barat lepas pantai Sumatera. Gempa memicu gelombang tsunami yang dilaporkan mencapai ketinggian 30 meter.
Di sisi lain, bencana di Filipina dipicu oleh topan Haiyan yang kecepatan geraknya mencapai 310 km/jam. Badai memicu gelombang laut yang tak biasa dengan ketinggian mencapai 2 meter. Di beberapa tempat, ketinggian gelombang rata-rata mencapai hingga 6 meter.
Topan Haiyan dan tsunami Aceh disetarakan karena besarannya. Gempa yang memicu tsunami Aceh merupakan salah satu yang terbesar dalam seabad terakhir. Topan Haiyan tercatat sebagai topan terkuat dan paling mematikan tahun ini.
Diberitakan BBC, Senin (11/11/2013), topan Haiyan memang memicu "tsunami".
Zona bertekanan rendah pada badai memungkinkan air laut untuk naik. Akibat kenaikan air laut sebenarnya biasa jika ketinggiannya maksimum 1 meter.
Namun, karena topan Haiyan bergerak sangat cepat, kenaikan air laut yang terjadi lebih besar. Gelombang laut yang tinggi kemudian menerjang daratan.
Kondisi geografis Pulau Samar dan Leyte membuat gelombang laut berdampak besar. Air menghantam permukiman warga di sekitar pantai dan menumbangkan pohon. Topan Haiyan memicu "tsunami" yang merugikan sama seperti gempa 26 Desember 2004 yang memicu tsunami mematikan. Super topan Haiyan yang melanda Filiphina Tengah pada Jumat (8/11) merusak jutaan dan memindahkan ratusan hingga ribuan topan tropis (sebutan untuk selimut topan) dipadati oleh angin berkecepatan 350 km/jam dalam waktu satu jam sebelum mendarat.
Berdasarkan beberapa sumber. Ini merupakan satu dari lima badai terkuat dalam 50 tahun terakhir, sekalipun perkiraan kekuatan badainya berbeda-beda, kata ahli badai topan dari Universitas Miami, Brian McNoldy.
Perkiraan berbeda-beda karena tidak ada pesawat di area itu yang masuk ke dalam badai untuk merekam (cara umum untuk mengukur).
Peneliti dari Universitas Koorporasi untuk penelitian atmosfer di Boulder, Colo, Jeff Weber menempatkan Haiyan pada peringkat pertama dari tiga badai terkuat, berdasarkan ukuran kecepatan angin saat menyentuh tanah.
Beberapa membandingkan pengrusakan badai disebabkan tsunami Samudera Hindia pada 2004 dihasilkan dari gempa bumi dengan mangnitudo 9.1 yang menerpa sebelah barat pulau Sumatera pada 26 Desember 2004.
"Ini adalah pengrusakan pada skala masif. Mobil-mobil terlempar seperti tumbleweed,".
Saat dinding air bergerak melintasi permukiman pesisir pantai, dalam satu waktu, keduanya sama dalam ketinggian air yang luar biasa dan penggenangan area. Tentu saja, disebabkan hal-hal yang sangat berbeda, topan juga datang dengan angin yang merusak, sementara komponen tsunami adalah hanya air.
Ini adalah beberapa perbandingan dari dua bencana:
Ini adalah beberapa perbandingan dari dua bencana:
A. Perpindahan orang dan membunuh Tsunami Samudera Hindia, membunuh 230 ribu orang dan memindahkan 1,7 juta orang pada 14 negara di Asia Selatan dan Afrika Timur, berdasarkan survei geologi AS (USGS).
Sementara Topan Haiyan, perkiraan membunuh 10 ribu dalam satu kota di Filipina dengan tambahan korban di Vietnam setelah Haiyan menyerang pada 11/11. Berdasarkan laporan PBB. Badai telah memindahkan 660 ribu orang lainnya.
Sementara Topan Haiyan, perkiraan membunuh 10 ribu dalam satu kota di Filipina dengan tambahan korban di Vietnam setelah Haiyan menyerang pada 11/11. Berdasarkan laporan PBB. Badai telah memindahkan 660 ribu orang lainnya.
B. Tinggi gelombang Tsunami hanya memproduksi gelombang yang kecil pada permukaan samudera, tetapi gelombang ini telah melintasi ratusan mil per jam dan mendorong air dalam massa yang besar, membajiri wilayah-wilayah dataran rendah.
Pada beberapa wilayah, masa air ini menjangkau ketinggian 30 meter di atas permukaan air, berdasarkan laporan USGS. Sebagai gelombang mengagetkan, tsunami menerpa sekitar Samudera Hindia, beberapa area - termasuk Indonesia- yang dihantam dengan gelombang berkali-kali.
Badai gelombang Haiyan, nama untuk dinding air yang didorong oleh angin kencang topan dan angin ribut, tidak menyebabkan banjir yang sama tingkatanya seperti tsunami 2004.
Tetapi badai Haiyan tetap mengesankan (dan mematikan), menjangkau enam meter Filipina Tengah, berdasarkan laporan terbaru.
Pada beberapa wilayah, masa air ini menjangkau ketinggian 30 meter di atas permukaan air, berdasarkan laporan USGS. Sebagai gelombang mengagetkan, tsunami menerpa sekitar Samudera Hindia, beberapa area - termasuk Indonesia- yang dihantam dengan gelombang berkali-kali.
Badai gelombang Haiyan, nama untuk dinding air yang didorong oleh angin kencang topan dan angin ribut, tidak menyebabkan banjir yang sama tingkatanya seperti tsunami 2004.
Tetapi badai Haiyan tetap mengesankan (dan mematikan), menjangkau enam meter Filipina Tengah, berdasarkan laporan terbaru.
C. Waktu peringatan Kebanyakan korban tsunami tidak diberi peringatan. Para ahli dari Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Honolulu tidak segera tahu kalau gempa bumi bersamaan dengan gelombang raksasa, hingga mereka mendengar laporan tsunami menerjang Sri Lanka,berdasarkan berita yang beredar waktu itu.
Otoritas Filipina sempat memberi warganya peringatan beberapa hari mengenai Haiyan. Sekitar 800 ribu orang telah dipindahkan ke tempat-tempat aman. Tetapi pemerintah Filipina tidak menyangka, badai terlalu mengejutkan, berkekuatan dahsyat sehingga nyaris meratakan bangunan apa saja.
Otoritas Filipina sempat memberi warganya peringatan beberapa hari mengenai Haiyan. Sekitar 800 ribu orang telah dipindahkan ke tempat-tempat aman. Tetapi pemerintah Filipina tidak menyangka, badai terlalu mengejutkan, berkekuatan dahsyat sehingga nyaris meratakan bangunan apa saja.
D. Dampak ekonomi Tsunami menyebabkan kerusakan hingga 10 milyar dolar, berdasarkan beberapa sumber. Sementara dampak badai Haiyan, menurut analis senior industri Bloomberg, Jonathan Adams, menjangkau 14 milyar dolar.
E. Dampak area Tsunami 2004 menerjang wilayah dataran rendah di 14 negara, seperti dari Australia ke Kenya. Sementara Haiyan hanya menerjang Filipina Tengah, tetapi mengakibatkan kerusakan kerusakan yang lebih besar pada wilayah pantai bersamaan dengan kuatnya angin badai.
Saat ini Topan Haiyan sudah meninggalkan Filipina dan singgah menerpa Vietnam. Di Filipina topan ini menyebabkan puluhan ribu orang tewas.
Para pengamat mencatat, topan ini sudah menjadi badai katagori ke-5, salah satu topan terkuat di dunia yang disebabkan getaran microwave.
Sebelumnya, sebuah anomali mikro diamati terbentuk di Pasifik Barat dan menyebabkan rotasi kuat lalu berkembang menjadi badai besar.
Badai tropis yang disebabkan oleh anomali microwave atau sorotan ini sebelumnya dibahas oleh Dr Michio Kaku, dari Kanal Cuaca stasiun CNN.
Sorotan anomali microwave diduga berasal dari pulau Barat dan berakhir di Samudra Pasifik Barat, di utara Papua Nugini.
Setelah munculnya sorotan microwave itu, citra satelit menunjukkan adanya "rotasi keras" yang mulai berkembang, dan akhirnya menjadi badai tropis yang luas.
Laporan itu mengatakan bahwa rotasi itu berkembang dengan terciptanya anomali microwave dalam satu hari penuh.
Menurut laporan itu, modifikasi cuaca dilakukan dengan cara seperti ini, menggunakan getaran microwave.
Dengan melihat video tersebut diketahui lebih lanjut tentang dugaan temuan Topan Haiyan yang disebabkan oleh anomali microwave.
Setangkai bunga penanda...
Sejak peristiwa dahsyat itu terjadi, nyaris seluruh mata dan telinga seolah ingin melihat dan mendengar kabar duka yang mendera saudara-saudara kita di Filiphina. Dunia bersimpati dan kita semua berbelasungkawa atas musibah yang menimpa. Meski PBB sedikit terlambat dalam menyalurkan bantuan, tapi tak sedikit dari negara, organisasi hingga personal dari segala penjuru dunia berdatangan dengan bantuan demi meringankan saudara-saudara kita disana. Pemerintah Indonesia telah memerintahkan TNI AU memberangkatkan tiga pesawat Hercules yang mengangkat 36,6 ton berupa makanan, obat, genset, dan selimut dari Laund Halim Perdanakusumah dengan tiga kali penerbangan. Negara-negara dilingkup ASEAN, asia pasifik hingga eropa tak segan pula menyingsingkan lengan baju mereka mengulurkan doa dan bantuan kemanusiaan. Bumi seolah berhenti sejenak, menepikan perbedaan dan konflik tak berkesudahan karena gejolak persaingan, pertikaian dan perlombaan kekuatan, kekuasaan dan ekonomi. Airmata dan darah yang tumpah akibat topan dahsyat ini telah mengalirkan jutaan simpati. Sedikit meregangkan kerut-kerut bumi untuk sekedar memperingati jika kita semua tinggal dibawah langit yang sama dan berdiri sepadan diatas bumi yang sama. Peringatan pada hal-hal lainnya terhadap kita agar lebih arif mengeksploitasi dan lebih bijak menerapkan teknologi pada seluruh isi alam ini. Hidup adalah bermanfaat bagi kehidupan yang lainnya, Simpati Indonesia bagi seluruh korban topan Haiyan di Filiphina...(braindonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar