Momen bersejarah menyambut Hari Pahlawan 10 november 2013 diwarnai duka di ujung perbatasan Indonesia. Beberapa putra terbaik republik ini gugur dalam pengabdiannya meneruskan amanah dan cita-cita dari para pejuang kemerdekaan RI. Seluruh bangsa menyampaikan turut berbela sungkawa kepada mereka yang menjadi korban kecelakaan Helikopter MI-17 milik TNI AD.
Hasil investigasi akurat masih menunggu kesimpulan penyelidikan tim mabes TNI AD yang telah melakukan proses lidik atas insiden tersebut. Namun, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memberikan kesimpulan sementara berdasarkan laporan petugas investigasi dilapangan bahwa heli Mi-17 V5 jatuh di Malinau sesaat sebelum mendarat karena terhempas angin kencang. Namun tak dijelaskan apakah ada kaitan dengan terjangan angin topan haiyan yang meluluh lantakkan Philipina. Topan dahsyat tersebut kemarin sempat diprediksi juga akan melanda Indonesia. Sementara heli Mi-17 tersebut sedang dalam tugas memasok logistik, personel dan material dalam rangka pembangunan pos pamtas disepanjang batas Indonesia-Malaysia. Kondisi alam yang liar dan medan di Kalimantan utara yang terkenal berat dengan masih banyaknya belantara yang sulit ditembus, cuaca yang tak terduga serta minimnya infrastruktur beberapa pos perbatasan yang berada di daerah terpencil tersebut adalah problema yang hendak diretas oleh rombongan gugus tugas heli MI-17 na'as itu. Tugas dan kewajiban sebagai abdi negara, prajurit sapta marga yang setia telah mereka buktikan dengan pengorbanan luar biasa serta semangat mewarisi kepahlawanan para pejuang 1945.
Tekad prajurit TNI, demi pengabdian kepada bangsa dan negara ini, demi menjaga kedaulatan NKRI, mereka telah rela mengorbankan segalanya demi meneruskan cita-cita revolusi 1945 serta mengemban amanat rakyat meskipun harus berkalang tanah di medan bhakti. Dan sungguh, sesekali tak ada yang sia-sia, jiwa mereka justru tumbuh menjadi percik api nasionalisme. Menggugah rasa patriotisme serta semakin memperbesar nyali bahwa Kedaulatan NKRI PASTI, NKRI HARGA MATI, serta semangat membangun daerah-daerah terisolasi demi tercapainya cita-cita proklamasi akan terus dikawal dengan gagah berani. Maka kamipun rela bersimbah darah di haribaan ibu pertiwi. MERDEKA ATAU MATI !!
Dilaporkan pada hari Sabtu (9/11/2013) sekitar pukul 10.45 WITA, sebuah pesawat Helikopter MI-17 milik TNI AD mengalami kecelakaan, jatuh di sekitar Desa Apauping, Kecamatan Bahau Ulu. Pesawat jatuh dalam penerbangan dari Bandara Juwata Tarakan menuju ke Pos Bulan (pos pengamat perbatasan Indonesia-Malaysia), Kecamatan Bahauhulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Pesawat buatan Rusia tersebut merupakan alutsista TNI AD dari Skadron 31/Serbu Semarang yang mendapat tugas BKO di Kodam VI/Mulawarman Kalimantan. Pesawat yang diawaki 6 orang saat melakukan mission pembangunan perbatasan itu mengangkut 13 penumpang serta bahan bangunan untuk pos. Menurut penjelasan Pangdam Mulawarman Mayjen Dicky Wainal Usman kepada media, pesawat sebelum jatuh bagian ekornya (tail dan rotor) berputar dan kemudian pesawat jatuh serta terbakar.
Kapuspen TNI AD dalam jumpa pers di Mabes TNI AD, Sabtu (9/11/2013) malam menjelaskan dalam kecelakaan tersebut, enam orang selamat dan 14 meninggal dunia.
" Heli ini bertugas mengangkut pekerja dan bahan bangunan untuk membangun pos perbatasan Latang, Kalimantan Utara, 650 meter dari tapal batas Indonesia-Malaysia. "
Kronologis kejadian, pukul 10.15 WITA, heli mendarat di Desa Apauping, Kalimantan Utara untuk menjemput 10 orang kuli bangunan. Usai menjemput, helikopter kembali mengudara menuju Pos Bulan. Lima menit sebelum mendarat di helipad, helikopter itu oleng di ketinggian 30 meter lalu jatuh ke daerah hutan pegunungan lalu terbakar.
Enam orang yang selamat tersebut berhasil di evakuasi dan tiba di Bandara Juwata Kota Tarakan Sabtu pukul 17.15 Wita. Mereka dievakuasi menggunakan helikopter milik salah satu perusahaan swasta, langsung dari lokasi jatuhnya pesawat pukul 15.00 Wita menuju Kota Tarakan. Korban langsung dibawa oleh ambulans yang sejak siang disiagakan di bandara, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut di Jl Martadinata Tarakan. Pada Minggu (10/11), seluruh jenazah korban akan dapat dievakuasi dengan menggunakan tiga pesawat bantuan, yakni satu helikopter MI-17 serta dua pesawat Cassa 212. Evakuasi juga dibantu pesawat heli swasta.
TNI AD mengirim enam orang penyelidik serta 12 orang tim recovery ke lokasi kecelakaan pesawat tersebut yang merupakan satu dari 12 helikopter sejenis milik TNI AD itu.
Berikut nama korban kecelakaan helikopter MI-17 TNI AD :
Korban meninggal: 1. Kapten Wahyu Ramdan (Flight Engineering). 2. Kapten Czi Sardi (anggota Denzibang Tarakan). 3. Lettu Agung Budiarjo (penerbang 1). 4. Lettu Rohmad (penerbang 2). 5. Serka Aan Prayitno (mekanik). 6. Desi (pembantu Pos Pamtas). 7. Wahyu (pembantu Pos Pamtas). 8. Belong Lenggang (warga desa Apauping). 9. Ling Ling (warga Apauping). 10. Asun (Warga Apauping). 11. Sam (warga Apauping). 12. Ging (warga Apauping). 13. Rodes (warga Apauping).
Korban selamat: 1. Sertu Joko Karsono (Avionik). 2. Praka Tigor M.T Siburian (Mekanik). 3. Mendan (warga Apauping). 4. Albert (warga Apauping). 5. Freddy (warga Apauping). 6. Njuk (warga Apauping).
Spesifikasi Heli TNI AD, Mi-17-V5
Helikopter TNI AD yang jatuh tersebut adalah pesawat buatan Rusia, dari varian Mi-17-V5 (subvarian pengembangan generasi kelima), sebagai kekuatan dari skuadron 31/Serbu Lanumad Ahmad Yani di Semarang. Saat ini kekuatan Skuadron 31 Serbu terdiri dari 5 heli serang Mi-35P dan 12 heli angkut taktis Mi-17-V5. Semua armada heli di skadron ini adalah rancangan biro desain Mil Moscow Helicopter, sedangkan untuk pabrikannya adalah Kazan Helikopter.
Dari 12 pesawat, enam diantaranya unit helikopter Mi-17 V5 buatan Rusia itu diserahkan kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan di Skadron 21/Sena, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat (26/8/2011). Enam helikopter Mi-17 V5 tersebut merupakan helikopter angkut militer yang dapat mengangkut 36 personil atau beban seberat tiga ton.
Mi-17 dilengkapi dengan sepasang engine turboshaft Isotov TV3-117VMA, dimana setiap engine mampu menyemburkan daya hingga 2.200 shp. Spesifikasi engine pada Mi-17 adalah sama dengan heli serang Mi-35P, bedanya pada Mi-35P tenaga besar dipakai untuk membawa persenjataan berat, sedang pada Mi-17 tenaga besar digunakan untuk membawa beban, kapasitas angkut di dalam kabin mencapai 4,07 ton dan kapasitas angkut di luar kabin (roket/bom/rudal/kanon atau sling cargo) bisa mencapai 5 ton.
TNI AD merencanakan akan memiliki total 18 pesawat heli Mi-17 ini, yang menurut pendapat Kasad saat itu (Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo),
“TNI AD menargetkan 18 unit Mi-17 sehingga satu batalyon pasukan dapat diangkut dalam waktu bersamaan. "
Menurutnya Mi-17 ini sangat efektif apalagi TNI Angkatan Darat lebih banyak melakukan gelar kekuatan di daerah perbatasan, daratan dan pegunungan.
Sebagai catatan khusus, pada tahun 2012-2013, tercatat 71 negara memiliki dan menggunakan pesawat ini. Pesawat yang diberi nama sandi "Hip" oleh NATO ini juga dibeli oleh Amerika Serikat untuk perkuatan militer di Afghanistan, Irak dan Pakistan. Mi-17 terkenal murah, dimana tiga Mi-17 harganya setara dengan sebuah heli buatan AS "Black Hawk."
Catatan Kecelakaan Mi-17
Sejak dioperasikan oleh TNI AD, insiden kecelakaan di Malinau ini adalah kecelakaan ketiga. Sebelumnya terjadi dua insiden, pintu helikopter MI-17 jatuh menimpa atap rumah dan sebuah kendaraan roda empat milik warga di Jalan Karina Sayang I, Nomor 19, Blok 3, RT 16/08, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (24/8/2013) pagi. Pintu itu terlepas saat terbang latihan rutin. Pada hari Jumat (11/10/2013), sebuah MI-17 melakukan pendaratan darurat sekitar 600 meter arah barat Bandara Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Enam orang kru beserta delapan personel TNI dari Satuan Tugas (Satgas) 126 selamat.
Untuk kecelakaan internasional lainnya, pada tahun 2012-2013 ; Pada tanggal 18 Mei 2012, Mi-17 jatuh saat dalam pelatihan di San Felipe, Venezuela, menewaskan 4 orang. Pada tanggal 11 Juli 2012, Angkatan Darat Pakistan Mi - 17 jatuh di dekat Skardu di Gilgit Baltistan, menewaskan 5 orang.
Pada tanggal 30 Agustus 2012, dua heli Angkatan Udara India Mi - 17s bertabrakan dekat Jamnagar di India Barat, menewaskan 9 orang. Pada tanggal 11 Pebruari 2013, Mi - 17 milik Angkatan Udara Azerbaijan jatuh ke Laut Kaspia menewaskan 3 orang di dalamnya.
Pada 25 Juni 2013, helikopter Mi - 17 V5 Angkatan Udara India jatuh saat melakukan operasi penyelamatan di daerah yang dilanda banjir di negara bagian Uttarakhand di India utara. Kepala IAF NAK Browne mengesampingkan kemungkinan salah satu dari 20 orang di kapal selamat. Ada lima staf dari IAF , enam dari Indo-Tibet Polisi Perbatasan (ITBP) dan sembilan dari Angkatan Tanggap Bencana Nasional (NDRF).
ONE NATION ALA HACKER INDONESIA
Diantara kabar duka terkait jatuhnya heli Mi-17 TNI AD di Malinau_ KALTARA, telah terjadi aksi heroik yang dilakukan oleh Hacker Indonesia dengan berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au yang juga sama-sama situs intelijen yang telah melakukan penyadapan kepada Indonesia.
<~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~0braindonesia0~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~>
Berbeda dengan aksi sebelumnya, ulah hacker Indonesia mendapat dukungan dari hacker lain se-Asia. Setidaknya demikian komentar yang dibaca dari laman www.status.ws (http://www.status.ws/www.asis.gov.au) mengenai status jatuhnya server situs Badan Intelijen Australia atau Australian Intelligence Service yang beralamat di www.asis.gov.au.
<~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~0braindonesia0~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~>
Rachel yang berasal dari Thailand berpartisipasi memberi dukungan untuk menyerang situs pemerintahan Australia sebagai
dampak aksi mata-mata dan penyadapan yang dilakukan pemerintah itu
terhadap pemerintah Indonesia.
"All Asia Support you Indonesia."
Dan menindaklanjuti serangan kemarin, walaupun situs www.asis.gov.au sudah down, namun para hacker nampaknya masih ingin memastikan bahwa situs ini benar-benar mati. Apalagi sebelumnya, situs yang dibuat down oleh para peretas Indonesia sesekali hidup kembali. "Kita mau kasih 404 not found," kata seorang hacker.
Setidaknya, terdapat dua kelompok hacker Indonesia dengan anggota lebih dari 500 orang yang tengah menyerang situs www.asio.gov.au. Om-Jin selaku komandan serangan hacker Indonesia malam ini meminta para hacker untuk jangan sampai menghentikan serangan walaupun DOWN, karena belum tentu sudah 404 Not Found.
" Persiapkan diri kalian. Ini Bukan tempat untuk mencari ketenaran, siapa hebat dan siapa master , kita semua sama. Kita hanya membuktikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, bahwa hacker, DDOSER, caridinger, terserah orang mengatakan apa, kita melakukan hal ini hanya semata-mata agar privasi Indonesia tidak terusik. "
Grup hacker lain, Suram-Crew juga menyasar sasaran yang sama, yaitu http://asio.gov.au yang dimotori oleh Zombie-Root. Berdasarkan situs http://www.zone-h.org/archive, setidaknya sudah lebih dari 100 ribu website Australia dan Amerika Serikat yang disasar para hacker Indonesia. Demi luka kehormatan bangsa dan duka sekelumit tragedi di Kaltara, mereka ada bersuara didunia maya meneteskan tinta patriotik demi INDONESIA.
--------------------------------------------braindonesia-----------------------------------------------
Dealova...,
Segala yang terjadi menimpa republik ini tentu adalah hikmahnya, Tuhan tiada sedikitpun cacat menghitung segala bentuk pengorbanan para pejuang bangsa dan mereka yang gugur dalam medan bhakti pada nusa bangsa. Tuhan telah memberkati kita dengan kemampuan untuk memecahkannya. Bangsa besar ini tengah di uji, Indonesia dipersiapkan sebagai bangsa dan negara yang mampu mengahadapi segala tantangan dimasa depan. Tanpa menjadi bangsa yang pongah hingga menjadi kaum terkutuk seperti kaum yang ditenggelamkan dilaut merah. Indonesia hanya sedang di uji, menapak semakin tinggi sebagai bagian inti sejarah peradaban dunia saat ini hingga pada akhir zaman kehidupan di langit dan di penjuru bumi. JAYALAH INDONESIA....****** ******braindonesia ****** *******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar