18 Juni 2012

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES PREMIER 2012


Lima Gelar, Lima Negara
Perhelatan Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012 mempertontonkan kekuatan bulutangkis lima negara. Bagaimana tidak? lima gelar yang diperebutkan berhasil direbut oleh lima negara berbeda. Kemenangan di buka oleh China, mereka meraih gelar melalui ganda putri yang memang sudah diperebutkan oleh sesama China. Unggulan pertama, Wang Xiaoli/Yu Yang berhasil mengatasi unggulan dua, Zhao Yunlei/Tian Qing. Mereka berhasil menang dengan 17-21, 21-9 dan 21-16. Berikutnya, giliran negeri ginseng Korea yang mendapatkan gelar juara. Juara DIO 2009, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae kembali menjadi juara usai mengalahkan ganda nomor satu Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, 23-21, 19-21 dan 21-11. 
Pesta beralih ke India, Saina Nehwal sukses untuk ketiga kalinya meraih gelar juara di Istora. Lagi-lagi ia berhasil menundukkan tunggal China, adalah Li Xuerui yang menjadi korbannya kali ini, Saina menang dramatis 13-21, 22-20 dan 21-19. Keempat, giliran tuan rumah yang bersorak sorai usai Simon Santoso berhasil mengakhiri paceklik gelar Indonesia dirumah sendiri. Ia mengalahkan Du Pengyu, lagi-lagi dengan tiga game. Menang 21-18, Simon kalah 13-21 di game kedua untuk kemudian menang 21-11 di game terakhir. Partai kelima mempertemukan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang berhadapan dengan Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam. Harapan tuan rumah untuk menambah gelar harus kandas usai jagoannya dikalahkan dengan 17-21, 21-17 dan 13-21. Satu gelar untuk Thailand. Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kembali harus puas menjadi runner up Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012. Pencapaian yang sama yang mereka raih di tahun 2011 lalu.

Koreksi Buat PBSI, Sinyal Bagi Persiapan Olimpiade
Di final yang berlangsung di Istora, Tontowi/Liliyana harus mengakui keunggulan ganda Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam dalam pertarungan tiga game. Kalah 17-21 di game pertama, Tontowi/Liliyana sempat memberikan harapan usai bisa meraih game kedua dengan 21-17. Namun, mereka kembali terbawa irama permainan lawan dan kemudian menyerah 13-21.
"Saya merasa terlalu percaya diri bisa mengalahkan Thailand, tetapi jadinya permainan kami malah tidak keluar," ujar Tontowi tentang kekalahannya.
Sementara Liliyana mengungkapkan bahwa kekahalan ini akan menjadi bahan evaluasi mereka untuk menghadapi Olimpiade London yang akan digelar akhir Juli sampai Agustus mendatang.
"Kami sudah berusaha yang terbaik, tetapi pasangan Thailand juga memang tengah berada di top performance mereka, ini menjadi bahan untuk introspeksi permainan kami," katanya.
Disisi lain, pasangan Thailand pun berujar bahwa mereka adalah salah satu rival tertangguh mereka. Dengan kemenangan ini, pasangan Thailand akan langsung kembali ke tanah airnya untuk mempersiapkan diri di Olimpiade 2012 mendatang. "Pemain-pemain Indonesia memiliki teknik yang bagus, tetapi mungkin hari ini mereka tampil dibawah tekanan," ujar Sudket.
Kekalahan Tontowi/Liliyana ini adalah kekalahan pertama mereka atas pasangan Thailand, setelah di tiga pertemuan sebelumnya di event BWF (Federasi Bulutangkis Dunia) mereka selalu berhasil menang. 
(Berbagai Info_berita)