Bara yang semakin menyala di Suriah terus membakar dan menghanguskan asa damai, entah sampai kapan gejolak perang berakhir. Padahal telah ribuan jiwa melayang dan tak terukur harta benda yang hilang, bangunan musnah dan terbakar. Mereka telah lebih suka berbicara dengan senjata berlumuran darah tanpa peduli anak-anak dan wanita yang terdera luka dan berurai airmata berlarian tak tentu arah. Apalah yang sebenarnya terjadi ? Mengapa semakin jauh terjadi lebih terasa tangan-tangan jahil bermain disana dengan kebijakan dajjal yang menipu logika ? Lihat....Angkara murka dan kezaliman begitu terasa, membuat anak bangsa begitu bangga dengan kucuran darah dari luka-luka menganga saudara sebendera......Saudaraku, apalah dunia ini telah menipu kalian sedemikian buruknya ? Hingga gelap mata kalian dan menjadi membabi buta . Semoga Tuhan menerbitkan dihati kalian semua cahaya-cahaya damai dan menumbuhkan bibit-bibit cinta kasih yang telah terampas dari rongga dada kalian saat ini......
Laporan terkini dari oposisi Suriah menyebutkan bahwa serangan pasukan keamanan Suriah telah menewaskan sekurang-kurangnya 47 perempuan dan anak-anak dikota paling bergolak,Homs.
Mereka mendesak DK PBB segera menggelar pertemuan darurat untuk membahas aksi kekerasan tersebut.
Seorang aktivis Suriah di pusat kota terkepung Homs, Hadi Abdallah, melaporkan kepada AFP, 26 mayat anak-anak dan 21 wanita, ditemukan di Karm el-Zaytoun dan distrik Al-Adawiyeh. Beberapa anak-anak telah dipukul dengan benda tumpul di kepala mereka, seorang gadis kecil dimutilasi dan beberapa perempuan diperkosa sebelum dibunuh.
Sementara itu, kelompok oposisi utama, Dewan Nasional Suriah (SNC), menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas kekerasan yang masih terus berlanjut. SNC mengatakan bahwa sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad tersebut berbagi tanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan oleh rezim Suriah.
PBB Utus Annan
Sebelumnya, utusan PBB dan Liga Arab, Kofi Annan, mengakhiri kunjungan ke Suriah tanpa kemajuan berarti. Namun demikian, Annan tetap optimis misinya di Suriah akan berhasil. Kofi Annan, utusan khusus bersama PBB dan Liga Arab untuk Suriah mengatakan bahwa ia optimistis tentang misinya itu, meskipun " itu akan menjadi sulit."
Setelah pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad, Annan mengatakan mereka fokus pada segera diakhirinya kekerasan yang sedang berlangsung di negeri itu, akses ke lembaga-lembaga kemanusiaan yang diperlukan dan awal dialog politik. Annan, yang juga berbicara dengan sejumlah tokoh oposisi dan pemimpin agama di Damaskus, mengatakan bahwa untuk bergerak maju baik pemerintah dan oposisi diperlukan untuk berkompromi.
Uni Eropa Perketat Sanksi
Uni Eropa (UE) berencana memperkuat sanksi terhadap Pemerintahan Suriah. Menteri Luar Negeri Swedia Carl Bildt, mengatakan bahwa UE sedang mengkaji pengetatan sanksi berupa pelarangan penerbangan dan lalu lintas kelautan. Melalui Kepala Kebijakan Luar Negeri, Catherine Asthon, telah meminta Rusia dan Cina untuk mendukung resolusi DK PBB. Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan, Rusia tidak akan melindungi rezim mana pun termasuk rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Di sisi lain, Assad mendukung usaha untuk mengakhiri pertempuran. Tetapi Assad juga memperingatkan tak akan ada penyelesaian politik selama apa yang disebutnya “teroris” dibiarkan menyebarkan kekacauan di jalan-jalan.
Meski demikian, di saat pertemuan Annan dan Assad, oposisi melaporkan, pasukan Suriah dan tank-tank melancarkan serangan baru terhadap kota-kota Idlib dan Homs. Sedikitnya 29 orang tewas dan ratusan terluka pada Sabtu di Kota Idlib dan desa dekat Binnis. Sementara gambar-gambar lain memperlihatkan warga sipil dengan sedikit harta benda mereka berusaha menyelamat nyawa mereka. Video lainnya menunjukkan kesudahan dari pertempuran Jumat di Homs, yang memperlihatkan tempat bekas rumah menjadi tumpukan puing.
Arab Saudi dan Qatar Perkuat Oposisi
Sebelumnya, utusan PBB dan Liga Arab, Kofi Annan, mengakhiri kunjungan ke Suriah tanpa kemajuan berarti. Namun demikian, Annan tetap optimis misinya di Suriah akan berhasil. Kofi Annan, utusan khusus bersama PBB dan Liga Arab untuk Suriah mengatakan bahwa ia optimistis tentang misinya itu, meskipun " itu akan menjadi sulit."
Setelah pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad, Annan mengatakan mereka fokus pada segera diakhirinya kekerasan yang sedang berlangsung di negeri itu, akses ke lembaga-lembaga kemanusiaan yang diperlukan dan awal dialog politik. Annan, yang juga berbicara dengan sejumlah tokoh oposisi dan pemimpin agama di Damaskus, mengatakan bahwa untuk bergerak maju baik pemerintah dan oposisi diperlukan untuk berkompromi.
Uni Eropa Perketat Sanksi
Uni Eropa (UE) berencana memperkuat sanksi terhadap Pemerintahan Suriah. Menteri Luar Negeri Swedia Carl Bildt, mengatakan bahwa UE sedang mengkaji pengetatan sanksi berupa pelarangan penerbangan dan lalu lintas kelautan. Melalui Kepala Kebijakan Luar Negeri, Catherine Asthon, telah meminta Rusia dan Cina untuk mendukung resolusi DK PBB. Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan, Rusia tidak akan melindungi rezim mana pun termasuk rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Di sisi lain, Assad mendukung usaha untuk mengakhiri pertempuran. Tetapi Assad juga memperingatkan tak akan ada penyelesaian politik selama apa yang disebutnya “teroris” dibiarkan menyebarkan kekacauan di jalan-jalan.
Meski demikian, di saat pertemuan Annan dan Assad, oposisi melaporkan, pasukan Suriah dan tank-tank melancarkan serangan baru terhadap kota-kota Idlib dan Homs. Sedikitnya 29 orang tewas dan ratusan terluka pada Sabtu di Kota Idlib dan desa dekat Binnis. Sementara gambar-gambar lain memperlihatkan warga sipil dengan sedikit harta benda mereka berusaha menyelamat nyawa mereka. Video lainnya menunjukkan kesudahan dari pertempuran Jumat di Homs, yang memperlihatkan tempat bekas rumah menjadi tumpukan puing.
Arab Saudi dan Qatar Perkuat Oposisi
Arab Saudi dan Qatar, telah menyerukan mempersenjatai pemberontak Suriah. Perdana Menteri Qatar, Sheikh Hamad bin Jassim al Thani, menuduh Assad melakukan genosida sistematis terhadap warga sipil Suriah. Mereka juga menyerukan pasukan Arab dan internasional untuk dikirim ke Suriah.
Nampaknya semakin banyak kepentingan dan tangan-tangan serakah haus darah mulai mencakar-cakar bendera Suriah. Saudaraku, sadarlah..........perang bukan solusi satu-satunya, sebab perang hanya menghasilkan kehancuran dan kemusnahan. Bila kalian musnah, meskipun dengan nilai heroik sekalipun maka tak ada nilai apa selain sama halnya kalian membantu musnahnya bangsa kalian sendiri. Kemusnahan atas bangsa kalian telah ditunggu oleh sekian banyak raksasa penuh angkara murka. Suriah, semoga damai lebih berlaku hingga tetap tegak panji damai hakiki.
Nampaknya semakin banyak kepentingan dan tangan-tangan serakah haus darah mulai mencakar-cakar bendera Suriah. Saudaraku, sadarlah..........perang bukan solusi satu-satunya, sebab perang hanya menghasilkan kehancuran dan kemusnahan. Bila kalian musnah, meskipun dengan nilai heroik sekalipun maka tak ada nilai apa selain sama halnya kalian membantu musnahnya bangsa kalian sendiri. Kemusnahan atas bangsa kalian telah ditunggu oleh sekian banyak raksasa penuh angkara murka. Suriah, semoga damai lebih berlaku hingga tetap tegak panji damai hakiki.
(berbagai info_berita)