30 November 2012

KRI KLEWANG TERBAKAR



Kebakaran Kapal Siluman KRI Klewang jenis Trimaran yang terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL di Banyuwangi, hingga kini belum ada keterangan resmi dari Angkatan Laut.
Mantan Kasal Laksamana TNI (Pur) Tedjo Edhy Purdijatno, berharap Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) memberi keterangan terkait kejadian tersebut.
"Sebetulnya ini harus Kasal yang harus memberikan keterangan. Saya hanya mantan Kasal," kata Tedjo kepada wartawan di sela acara Pelantikan Lembaga Sayap Partai NasDem Jawa Timur di Gelora Pancasila Surabaya, Sabtu (29/9/2012).
Tedjo yang juga Ketua DPW Partai NasDem Jatim ini akhirnya mau memberikan tanggapannya terkait kebakaran Kapal Siluman KRI Klewang itu.

"Kapal itu sudah jadi, diluncurkan oleh PT Lundin di Banyuwangi. Itu dulu di desain, pada waktu saya masih Kasal," tuturnya.
"Kemudian, kapal jadi akan dilakukan uji coba oleh PT Lundin dan krunya dari AL. Tapi dalam pengerjaan sesuatu yang disiapkan untuk trial itu, terjadi sesuatau konslet listrik di ruang mesin, saya dengar begitu," katanya.
Ia mengatakan, kebakaran Kapal Siluman Klewang itu diduga tidak ada kesengajaan. "Ini mungkin suatu force major, mungkin juga di luar kemampuan mereka," ujarnya.
Kapal siluman harus memiliki desain anti kebakaran, karena kapal tersebut mempunyai khususan. Tedjo membenarkan, jika kapal Klewang itu harus memilikinya. Namun, dengan secanggih apapun, kapal juga bisa terbakar. Ia mencontohkan seperti kapal sipil atau kapal milik Amerika Serikat yang terbakar terkena teroris di Yaman.
"Jadi sesuatu harus dicegah sebelumnya, tapi ini terjadi begitu dan tidak cepat ditangani ya. Sifat kehati-hatian harus selalu melekat pada sesoerang yang bekerja di kapal," katanya.
Ia berharap, semua pihak seperti PT Lundin (pembuat kapal), Departemen Pertahanan (Dephan) dan TNI AL duduk bersama untuk menginvestigasi dan mengevaluasi penyebab kebakaran.
"Kita tidak perlu mencari siapa yang salah dan siapa yang benar. Cari solusi keluar bagaiamana, karena kita memesan lagi beberapa unit ke depan. Ini kan baru prototipe," terangnya.
"Di luar (pemesanan) kita, juga ada negara lain yang memesan seperti Malaysia, Brunei dan sebagaianya. Dengan banyaknya yang memesan, tentunya banyak tenaga kerja yang terserap dan nama Indonesia terangkat di dunia internasional," jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar