12 September 2013

SEDEKAT APA ANDA MENGENALNYA, Ir. BASUKI TP. MM (AHOK)



Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM (Basuki Cahaya Purnama, nama Tionghoa: Zhōng Wànxié / 钟万勰), lahir di Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966.  Dikenal dengan panggilan Hakka Ahok, adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta dari 15 Oktober 2012 yang mendampingi Gubernur Joko Widodo. Sebelumnya Ahok merupakan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Golkar namun mengundurkan diri pada 2012 setelah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta untuk Pemilukada 2012. Dia pernah pula menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode 2005-2006. Ia merupakan etnis Tionghoa pertama yang menjadi Bupati Kabupaten Belitung Timur, yang populer sebutan masyarakat setempat dengan singkatan Kabupaten Beltim. Pada tahun 2012, ia mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI berpasangan dengan Joko Widodo, wali kota Solo. Basuki juga merupakan kakak kandung dari dr. Basuri Tjahaja Purnama, M.Gizi.Sp.GK., Bupati Kabupaten Belitung Timur (Beltim) periode 2010-2015.Dalam pemilihan gubernur Jakarta 2012, mereka memenangkan pemilu dengan presentase 53,82% suara. Pasangan ini dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Tragedi Mei 1998 yang menjadi titik reformasi Indonesia ternyata juga dirasakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Terlebih saat peristiwa tersebut, tak sedikit yang berdampak pada warga keturunan.

Saat itu, Basuki yang bertempat tinggal di Pluit menjadi saksi saat salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Karawaci, Tangerang, dibakar dan dijarah oleh massa. 
Istri Basuki, Veronica Tan, sedang mengandung berusia lima bulan anak pertamanya. Dalam keadaan Indonesia yang chaos itu, Veronica terus membujuk Basuki untuk keluar dari Indonesia karena situasi saat itu yang ia takutkan dapat berdampak negatif pada kondisi psikologis jabang bayi.


"Akhirnya, saya putuskan untuk tidak mengungsi dan saya putuskan untuk tidak keluar dari Indonesia. Pokoknya pertahankan sampai titik darah penghabisan karena yang harusnya keluar itu mereka yang tukang rusuh ".


Pria yang akrab disapa Ahok itu pun memberanikan diri untuk mengendarai mobil dari Karawaci hingga rumahnya di Pluit, Jakarta Utara. Sepanjang jalan itu, tak henti-hentinya terjadi pembakaran ban, mobil, toko, dan sebagainya.
Saat itu, Basuki berpikir kalau memang ada hal yang tidak mengenakkan, ia telah mengikhlaskan agar satu keluarga meninggal bersamaan, bukan terpisah. Dengan itu, kata dia, mereka akan meninggalkan dunia dengan nama dan membuktikan tidak ada peluang provokator untuk memengaruhinya. Beruntung mobil Basuki tidak diberhentikan secara paksa dan ia bersama Veronica selamat hingga tujuan.
Akhirnya, pada September 1998, Veronica dan Basuki dikaruniai anak laki-laki pertama mereka dan diberi nama Nicholas Sean yang memiliki arti "memenangkan hati rakyat".Oleh karena itu, Basuki mengimbau kepada semua pihak agar tidak melupakan peristiwa Mei 1998. Saat itu, Basuki pernah berpikir bahwa ia bersama keluarga lebih baik mengungsi ke luar negeri untuk menghindari diskriminasi terhadap mereka. Namun, ia diingatkan oleh ayahnya untuk tetap menetap di Indonesia karena ayahnya meyakini kalau Basuki dibutuhkan warga Indonesia, terutama untuk membela warga minoritas.


"Rakyat butuh kamu, jangan pergi. Satu hari kelak memperjuangkan hak mereka ".
Akhirnya, pada tahun 2005, Basuki berhasil menduduki posisi Bupati Belitung Timur, di mana warga daerah tersebut 93 persen Muslim.
"Yang penting sekarang, menangkan hati rakyat dan tidak membedakan SARA. Jangan sampai peristiwa 1998 ini terjadi lagi. Kalau kita lupa, pasti peristiwa itu akan terulang lagi ".


Ahok Nyaris Jadi Korban Kerusuhan Mei 1998  
Basuki Tjahaja Purnama semakin banyak diberitakan baik di media maupun dari mulut ke mulut. Hal ini terjadi semenjak beliau menjadi wakil dari calon gubernur Joko Widodo/ Jokowi. Untuk itu inilah sekilas mengenai siapa sebenarnya Basuki Tjahaja Purnama yang biasa di panggil Ahok itu?
Akhir-akhir ini 3 hal yg menjadi black campaign adalah dia tionghoa, kristen, dan liberal. Untuk menjelaskan hal ini, sangat penting untuk menjelaskan track record tokoh yang namanya semakinmelambung semnjak mendampingi Jokowi memimpin Jakarta. Ahok dilahirkan 46 thn lalu, anak tertua dari keluarga Kim Nam, keluarga Tionghoa yg termasyhur namanya di pulau Belitung karena dermawan. Kim Nam adalah tokoh masyarakat Belitung. Pembela masyarakat miskin,bahkan mau berhutang pada org lain, untuk memberi uang pada orang susah. Kim Nam adalah nama Panggilan ayah Basuki, selayaknya Basuki dipanggil Ahok. Nama lengkapnya adalah Indera Tjahaja Purnama. Beliau sudah meninggal dunia.
Basuki dibesarkan dengan keras, dididik agar bisa kemudian berguna bagi masyarakat belitung, tidak boleh sombong, inilah yang diajarkan Kim Nam. Basuki diwajibkan untuk selalu bersalaman dengan yang tua. Meski mereka kondisinya lebih berada di banding yang lain, basuki harus bisa bergaul dengan teman-temannya. 
Ahok tidak dididik sebagai orang Tionghoa, tapi sebagai anak Indonesia dari Kampung Manggar. Kim Nam selalu tegaskan itu padanya.
Basuki tumbuh menjadi anak yang selalu ingin tahu. Temannya semuanya anak-anak melayu dan dia bersekolah di SD negeri di desa laskar pelangi. Meski membaur, bukan berarti Ahok bisa lepas dari tindakan diskriminasi karena dia adalah minoritas. Hal seperti ini tetap sering terjadi. Ketika SD, Basuki pernah dilarang menjadi penggerek bendera di sekolah ketika upacara karena warna kulitnya. Basuki kecewa, dia mengadukan hal tersebut pada ayahnya. Ayahnya, menyuruh basuki bersabar. saatnya akan tiba ketika orang terima kita, kata ayahnya. Basuki dilarang untuk berkecil hati, menurut ayahnya Basuki harus tetap berusaha terus. Tak boleh dendam.
Terkait agama, basuki juga sempat tidak di perbolehkan untuk masuk kelas agama islam, meski ia sangat ingin sekali. Semua teman-temannya bisa baca Alquran, Basuki pun ingin bisa. Namun ia disuruh pulang ketika datang ke TPA untuk belajar Alquran. Tetapi Basuki tetap tumbuh dan berkembang sebagai warga Belitung. Dia fasih berbahasa Belitung. Pergaulannya tidak menganggap dia orang lain.
Basuki adalah anak yang cerdas, dia selalu menjadi juara kelas. Tahun 1977 dia bersekolah di SMP Negeri di daerah Gantung. Menyadari potensi anaknya yang cerdas dan kondisi ekonomi yang baik, Kim Nam memutuskan untuk mengirim Ahok bersekolah SMA ke Jakarta. Usaha keluarga Kim Nam memang sempat down ketika basuki kecil, bahkan Ibunya sempat bekerja menjual kue. Harapan ayahnya, Basuki bisa bersekolah menjadi dokter karena di Belitung begitu banyak orang meninggal tidak mendapat akses kesehatan. Basuki bersekolah di SMA PSKD III itulah pertama kali Ia menginjak Jakarta 31 tahun lalu. Jadi Ahok bukan orang baru di Jakarta.
Namun darah muda Ahok memang bergolak, dia kabur kuliah dari pendidikan dokter UKI, kemudian pindah ke teknik geologi Trisakti. Waktu berlanjut sampai akhirnya Basuki menyelesaikan pendidikan S2 dan mendirikan perusahaan di Belitung. Perusahaan basuki waktu itu akhirnya terpaksa Ia tutup karena terbentur kebijakan korup pejabat. Basuki kecewa, dia akhirnya berniat mau meninggalkan negara ini untuk berkarir di luar negeri. Namun hal ini dilarang oleh ayahnya. Basuki disuruh bertahan, petuah ayahnya waktu itu. Basuki harus bersabar, kalau tidak setuju ubahlah sendiri, jangan lari. 
Orang miskin jangan lawan orang kaya, orang kaya jangan lawan pejabat ". 
Begitu kata ayahnya. Sebagus apapun orang kaya bisa menolong orang miskin, tapi yg bisa membantu mereka secara hakiki adalah pejabat melalui kebijakannya.
Namun setelah orang tuanya meninggal, Basuki baru masuk ke dunia politik. Dia memulai karir politik dari bawah dengan partai kecil. Basuki awalnya hanya anggota DPRD Belitung Timur. Namun setahun kemudian memenangkan pilkada Belitung Timur. Sejak menjadi bupati, namanya sebagai bupati mulai dikenal di tingkat nasional. Kebijakannya brilliant dan Ia adalah bupati pertama ber-etnis Tionghoa. Karena kebijakannya sebagai bupati, Ahok di daulat menjadi tokoh yg mengubah Indonesia oleh majalah Tempo. Dia letakkan hal-hal baru sebagai pejabat.
Meski hanya 1 tahun 4 bulan saja menjabat sebagai bupati Belitung, karena harus mengundurkan diri sebagai cagub Provinsi Babel, Basuki mewariskan peninggalan-peninggalan besar. 
Ahok sukses mengasuransikan kesehatan semua warganya. Siapapun warga Beltim, tidak perlu lagi khawatir sakit, tinggal ke rumah sakit. Dia mengecek langsung semua kebutuhan masyarakat ke lapangan dan menggodok kebijakan dengan sistem yang keras terhadap birokrasinya.
Selama menjadi bupati, Basuki tidak pernah menutup kaca ketika berada di atas mobil. Dia tak menunggu warga mengulurkan tangan, dia selalu duluan mengulurkan tangannya. Namun peristiwa diskriminasi belum juga selesai meski Ahok telah terpilih menjadi bupati. Masih banyak hal-hal yang tidak mengenakkan.  
Awal menjadi bupati, Ia dicegah untuk tidak menjadi pembina upacara. Masyarakat tidak mau hormat sama orang China, begitu isunya.
Namun Ahok memaksa. Dia tidak mau diancam-ancam sebagai pemimpin. Ia tetap ngotot mau jadi pembina upacara.
 “ Dulu ketika SD saya dilarang jadi penggerek bendera, sekarang sudah menjadi bupati masih juga tak boleh jadi pembina. Kamu tembak juga saya rela "..



Ketika Ahok menjadi bupati, bukan masyarakat muslim yang protes dengan kebijakannya sebagai bupati. Malah umat yang seagama dengannya. Basuki dituduh tidak memperhatikan pembangunan gereja, malah mempermudah dan menyumbang pembangunan masjid-masjid. Ahok berang, menurutnya gereja tidak perlu dibantu. 
“Kalian saweran aja, gereja udh jadi. Kalau masjid memang harus disokong.” 

Jelas Basuki. Masyarakat Muslim jumlahnya 93% dan masjid butuh banyak. Gereja cuma butuh sedikit dan umat kristen lebih baik ekonominya. Selain membangun mesjid, dia juga menaik-hajikan ustad dan ulama-ulama yang belum bergelar haji. Lebih dari 100 orang dihajikan. Ahok bahkan ikut safari ramadhan ketika bulan ramadhan tiba. Meski Ia harus menunggu saja di parkiran sampai selesai.
Gubernur lah yang bolak-balik mesjid dan parkiran untuk mengantarkan makanan. Tetapi Ahok selalu bertahan dalam setiap safari ramadhan hingga usai.
Dalam setiap kampanyenya, Basuki juga tidak pernah menggunakan sembako/bagi-bagi duit. Dia percaya dengan kartu nama, dan nomor hp nya. Menurut Basuki yang dibutuhkan rakyat adalah no. hp nya. Rakyat harus bisa menggapai dan mengakses pemimpinnya. Sebagian besar warga Belitung, mulai dari nelayan, pedagang, sampai PNS punya nomor HP Bupati. Semua hal bisa dilaporkan langsung.
Pernah ada nelayan yg melaporkan LSM yg menimbun solar subsidi di Manggar, Basuki langsung turun ke lapangan dan mengganti LSM tersebut. Ada juga pungutan liar yg dilaporkan oleh murid SMA, Basuki turun dan mengusut korupsi di sekolah itu. Basuki memegang hp nya sendiri dan Ia selalu mengusahakan membantu orang yang mengeluh. Disitu Ia sadar kondisi sebenarnya dari kebijakannya. Pemimpin yang tau persis kebijakannya dirasakan rakyat atau tidak, itulah Ahok. Semua bisa menggapainya.
Kampanye no HP ini tetap dipertahankan di Jakarta. Yang pernah bertemu Basuki, pasti liat dia agak “sibuk” sama hp nya. Jika masih ada yang mempertanyakan Pak Ahok tidak akan adil karena berlatar belakang agama minoritas. Berarti dia belum mengenal siapa Basuki yang kerap disapa Ahok itu.
Nah, ada yg menarik lagi. Sebagian bilang ini kelebihan, sebagian ada yg bilang ini kekurangan. Yaitu, bicaranya ceplas-ceplos. Silahkan liat Youtube Pak Basuki sebagai anggota DPR. Ucapannya cepat, tegas, dan emosional. Dia org yg tak sanggup menyembunyikan kegelisahannya. Namun seringkali karena kecepatannya itu, omongan Pak Basuki sering diputarbalikkan dan dipotong-potong sehingga salah arti. Masih ingat cerita tentang ayat-ayat konstitusi kemarin? Itu hasil putarbalikkan dari tetangga kita tercinta. Jika dilihat keseluruhan maksud Pak Basuki lebih dari itu. Harus diingat Pak Basuki adalah seorang nasionalis sejati. Dia mengedepankan persatuan dan kepentingan nasional dan menepikan SARA.
Sebagai pejabat negara, pemimpin memang harus patuh kepada undang-undang/ ayat-ayat konstitusi. Dia harus berjalan dalam koridor hukum, harus bersih dan transparan. Karena ayat-ayat agama kedudukannya jauh lebih tinggi kedudukannya sehingga sudah seharusnya dijalankan. Kita tidak bisa memakai ayat-ayat agama dalam menjalankan hukum di negara oleh karena itu hukum konstitusi harus di tegakkan.
Ingat waktu itu tim nya Foke mencoba merapat ke Ahok untuk dijadiin wakilnya. Gue bilang “Aku gak mau dukung bapak kalo jadi wakilnya Foke. Nono Sampono waktu itu juga merapat ke Ahok untuk dijadiin wakilnya. Karena Nono tau sekali track record Ahok kayak gimana. Namun Ahok menolak. Sebelumnya, calon Independen juga dukung Ahok maju gubernur dengan dukungan massanya. Tapi itu orang deklarasiin sendiri bareng anaknya alm.pelawak. Akhirnya ketika bertemu dengan Jokowi, Ahok merasa satu visi dan berlatar belakang pun sama ketika di Belitung dan Solo. Maka muncullah pasangan Jokowi-Ahok yang pada akhirnya terpilih sebagai Gubernur dan Wakil DKI Jakarta.
Oleh karena itu jangan pernah memandang sebelah mata wakilnya Jokowi ini, mereka sama-sama bagus dan egaliter. Insya Allah diamanatkan untuk wujudkan Jakarta Baru. Untuk masalah agama, Ahok tidak pernah mempermasalahkan. Dia prioritaskan sesuatu sesuai dengan kondisi. Ahok sangat menghormati semua agama. Omongan Ahok mengenai ayat-ayat suci di pelintir banyak orang. Mereka nggak ngerti maksud Ahok itu apa. Yang nggak diinginkan Ahok adalah, ketika seorang pejabat disuruh bayar pajak dia berlindung pada ajaran agama tertentu. Dan ketika dipenjara berlindung pada konstitusi. Maka dari itu ayat-ayat suci tidak bisa digabungkan dengan konstitusi.
Percaya atau tidak, Ahok gak punya mobil. KPK pun tidak percaya.  Kenapa ? 
Karna Ahok lebih suka menolong orang dibanding beli untuk pribadinya. Mengenai kepemimpinan Ahok di Belitung, salah satu Kyai besar disana membandingkan Ahok dengan si “PENGACARA” dari babel juga. Inisialnya Y. Kyai itu bilang,
“Ahok biarpun Kristen, orang-orang Belitung pada dinaikin haji. Kalo si Y yang diberangkatin hanya keluarganya. Ahok sangat cinta rakyat !”
Ahok tidak membedakan orang, tim sukses lawan politiknya di Belitung ada yang memiliki kinerja bagus dijadikan bagian dari jajaran pemerintahannya. Teringat ketika gue ke belitung, ada seorang pendeta yang datang menemui Ahok. Intinya ingin meminta sumbangan berupa mobil. Mobil itu konon katanya dipakai untuk antar jemput jemaat. Waktu itu pembicaraan Pak Ahok dan pendeta didepan saya. Ahok langsung menolaknya. Karena yang Kristen di desa Gantung (desa Ahok) hanya sedikit dan jaraknya sempit. Kalo tiap minggu ke gereja kata Ahok masih bisa jalan kaki. Si pendeta gak terima dan marah-marah ke Ahok sambil bilang,
 
“Kamu hanya sumbangkan ke masjid-masjid saja, agamamu tidak disumbang”
Ahok hanya  menjawab ; 
“Aku sumbangkan gereja juga, Tapi tidak banyak karena disini mayoritas lebih banyak yang memakai mesjid”. 

Besoknya gue dan kawan-kawan ijin sama Pak Ahok untuk wawancara masyarakat Belitung mengenai dia. Pak Ahok bilang,
  
“Kalau mau wawancara ditempat yang milih saya dikit. “Karna kalau kalian wawancara ditempat saya menang, pasti baik semua”. 
Akhirnya kita ketempat yang sedikit pilih Ahok. Dalam perjalanan, gue berfikir pasti jelek-jelek nih yang bicara tentang Ahok. Dugaan gue melesat, semua mengakui Ahok padahal dulu gak nyoblos Ahok.
Beruntung, sekarang Jakarta dapat giliran berikutnya yang akan diubah oleh Ahok. DKI Jakarta jangan sampai hilang kesempatan emas ini. Saya ngetwit ini tidak dibayar, dikasih hadiah apalagi dijanjiin dikasih jabatan. Saya ingin negara ini berubah, keadilan sosial merata. Tiap hari bantu Ahok saya tidak dibayar, saya dkk simpati terhadap kinerjanya. Saya hanya bisa membantu dana untuk Ahok melalui jualan kemeja. Semua keuntungan saya serahkan untuk kampanye JB, walaupun capek tapi saya dkk puas menolong orang yang memang pantas ditolong. Pesan saya : Jika ada suatu kesempatan ikut serta dalam memperbaiki bangsa, buktikan! Mari wujudkan Jakarta Baru.
(disadur dari tulisan, Fitra Elnurianda)
Pada tahun 2008, Ahok meluncurkan sebuah buku berjudul "Merubah Indonesia". Ahok adalah seorang ayah dari Nicholas, Natania, dan Daud Albeenner, dan seorang suami bagi seorang wanita asal Medan, Veronica.

Sebagai wakil gubernur DKI, Ahok juga sudah mempunyai rencana akan membenahi sistem transportasi dengan memperbanyak jumlah busway sampai seribu unit yang diperuntukkan khusus bagi orang cacat, anak-anak dan perempuan. Bahkan monorel serta kereta gratis yang menghubungkan Blok M sampai Monas juga akan diadakan. Meski menjadi orang nomor dua di ibukota dia tetap tampil sederhana. Ahok mengaku tidak pernah pusing memikirkan pakaian dan sepatu yang dipakainya hanya itu-itu saja setiap waktu.
PENDIDIKAN
  • Program Pasca Sarjana Manajemen Keuangan di Sekolah Tinggi.
  • Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta, 1994.
  • Sarjana Teknik Geologi di Universitas Trisakti Jakarta, 1990.
  • SMA III PSKD Jakarta, 1984.
  • SMP No. 1 Gantung, Belitung Timur, 1981.
  • SDN No. 3 Gantung, Belitung Timur, 1977.
KARIR
  • Anggota Komisi II DPR RI, 2009 - 2014.
  • Direktur Eksekutif Center for Democracy and Transparency (CDT.3.1).
  • Bupati Belitung Timur, 2005 - 2006.
  • Anggota DPRD Belitung Timur bidang Komisi Anggaran, 2005 - 2006.
  • Asisten Presiden Direktur bidang analisa biaya dan keuangan PT. Simaxindo Primadaya, Jakarta, 1994 - 1995.
  • Direktur PT. Nurindra Ekapersada, Belitung Timur, 1992 - 2005.
  • Wakil Gubernur DKI Jakarta (2012)
Organisasi:
  • Ketua Dewan Yayasan Sosial dan Agama di Jakarta.
PENGHARGAAN
  • Tokoh Anti Korupsi dari Gerakan Tiga Pilar Kemitraan (KADIN, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Masyarakat Transparansi Indonesia), 2007.
  • Salah satu dari 10 Tokoh yang Mengubah Indonesia, Majalah Tempo, 2006.
  • Gold Pin, Fordeka (Forum Demokrasi), 29 Oktober 2006.
SOCIAL MEDIA
Twitter: @basuki_btp
http://ahok.org
--------------------------------------------------------------------------------------------------berbagai sumber...>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar