18 Mei 2013

PERAIH TROFI DISEPANJANG SEJARAH LIGA CHAMPIONS


SALAM OLAHRAGA !!
Dunia olahraga tidak akan lepas dari cabang olahraga yang satu ini, " Sepak Bola" , cabang olahraga yang tidak hanya mempertemukan kedua tim untuk beradu kesolidan dan adu strategi antar pelatih, namun lebih dari itu cabang olahraga yang satu ini mampu membius jutaan pasang mata untuk tetap setia mengikuti perkembangannya. Begitulah fakta dalam sejarah dunia olahraga, sepak bola masih dalam tingkat primadona dimata penggemar dunia olahraga :)



Bukan itu saja lewat olahraga yang satu ini jutaan manusia dari seluruh pelosok dipersatukan dalam sebuah kebersamaan. Bicara tentang geperlapnya sepakbola Dunia tidak akan lepas dari sebuah kompetisi antar Klub-klub di Benua Eropa, apa lagi kalau bukan Liga Champions – Kompetisi yang mempertemukan Klub-klub terdepan dari masing-masing liga domestik di Eropa. Kejuaraan yang mulai dimainkan pada musim kompetisi 1955/1956 ini telah melalui banyak perubahan, baik dari segi aturan maupun jumlah kontestan.

Kompetisi ini juga telah melahirkan banyak cerita diantaranya khusus bagi tim yang pernah menjadi jawara 5 kali dan 3 kali berturut-turut berhak mengenakan logo Liga Champion di lengan kiri kostum tim dan bertuliskan jumlah gelar yang didapat, tim-tim yang berhak mengenakannya antara lain Real Madrid, AC Milan, Liverpool, Bayern Munchen dan Ajax Amsterdam.



Dalam 19 musim belakangan hanya ada satu tim yang berhasil mempertahankan gelar juaranya selama dua musim berturut-turut yaitu AC Milan (kala itu Liga Champion masih bernama Piala Champion).
Pada akhir musim 2004-2005 terjadi masalah. Liverpool yang juara Liga Champions pada musim itu berhak lolos langsung ke babak penyisihan musim depan, namun Liverpool di liga domestik ada di peringkat lima. Everton yang merupakan peringkat 4 mengajukan protes, sehingga Liverpool dan Everton tetap ikut Liga Champions musim depan (Everton lewat kualifikasi) dan Inggris pun punya lima tim ke Liga Champions (terbanyak dalam satu negara)


Liga Champions yang sering dianggap sebagai trofi tingkat klub yang paling prestisius di Eropa juga telah melahirkan beberapa jawara. Berikut adalah tim-tim Pemegang Gelar Juara Terbanyak di Liga Champions:

Klub Peraih Trofi Liga Champions Sepanjang Sejarah:
2012 – 2013: BAYERN MUNCHEN (German)
2011 – 2012: Chelsea  (Inggris)
2010 – 2011: Barcelona  (Spanyol)
2009 – 2010: Inter Milan  (Italia)
2008 – 2009: Barcelona  (Spanyol)
2007 – 2008: Manchester United  (Inggris)
2006 – 2007: AC Milan  (Italia)
2005 – 2006: Barcelona  (Spanyol)
2004 – 2005: Liverpool  (Inggris)
2003 – 2004: Porto  (Portugal)
2002 – 2003: AC Milan  (Italia)
2001 – 2002: Real Madrid  (Spanyol)
2000 – 2001: Bayern Munich  (Jerman)
1999 – 2000: Real Madrid  (Spanyol)
1998 – 1999: Manchester United  (Inggris)
1997 – 1998: Real Madrid  (Spanyol)
1996 – 1997: Borussia Dortmund  (Jerman)
1995 – 1996: Juventus  (Italia)
1994 – 1995: Ajax  (Belanda)
1993 – 1994: AC Milan  (Italia)
1992 – 1993: Marseille  (Prancis)
1991 – 1992: Barcelona  (Spanyol)
1990 – 1991: Red Star Belgrade  (Yugoslavia)
1989 – 1990: AC Milan  (Italia)
1988 – 1989: AC Milan  (Italia)
1987 – 1988: PSV Eindhoven  (Belanda)
1986 – 1987: Porto  (Portugal)
1985 – 1986: Steaua Bucharest   (Romania)
1984 – 1985: Juventus  (Italia)
1983 – 1984: Liverpool  (Inggris)
1982 – 1983: Hamburg  (Jerman)
1981 – 1982: Aston Villa  (Inggris)
1980 – 1981: Liverpool  (Inggris)
1979 – 1980: Nottingham Forest  (Inggris)
1978 – 1979: Nottingham Forest  (Inggris)
1977 – 1978: Liverpool  (Inggris)
1976 – 1977: Liverpool  (Inggris)
1975 – 1976: Bayern Munich  (Jerman)
1974 – 1975: Bayern Munich  (Jerman)
1973 – 1974: Bayern Munich  (Jerman)
1972 – 1973: Ajax  (Belanda)
1971 – 1972: Ajax  (Belanda)
1970 – 1971: Ajax  (Belanda)
1969 – 1970: Feyenoord  (Belanda)
1968 – 1969: AC Milan  (Italia)
1967 – 1968: Manchester United  (Inggris)
1966 – 1967: Celtic  (Skotlandia)
1965 – 1966: Real Madrid  (Spanyol)
1954 – 1965: Inter Milan  (Italia)
1963 – 1964: Inter Milan  (Italia)
1962 – 1963: AC Milan  (Italia)
1961 – 1962: Benfica  (Portugal)
1960 – 1961: Benfica  (Portugal)
1959 – 1960: Real Madrid  (Spanyol)
1958 – 1959: Real Madrid  (Spanyol)
1957 – 1958: Real Madrid  (Spanyol)
1956 – 1957: Real Madrid  (Spanyol)
1955 – 1956: Real Madrid  (Spanyol)

Perolehan Trofi Hingga Saat Ini:

Real Madrid : 9 kali
AC Milan : 7 kali
Liverpool : 5 kali
Bayern Munchen : 4 kali
Barcelona : 4 kali
Ajax : 4 kali
Inter Milan : 3 kali
Mancaster United : 3 kali
Benfica : 2 kali
Juventus 2 kali
Nothingham Forest : 2 kali
FC Porto : 2 kali
Celtic : 1 kali
Hamburg : 1 kali
Steaua Bucuresti : 1 kali
Olimpique de : 1 kali
Marseille : 1 kali
Feyenord : 1 kali
Aston Villa : 1 kali
PSV : 1 kali
Red Star Belgrade : 1 kali
Borussia Dorthmund : 1 kali
Chelsea : 1 kali

Jika jagoan- jagoan kita telah tersingkir, tentunya tak mengurangi minat kita menyaksikan duel terbaik dari yang terbaik diantara klub-klub papan atas eropa. Sejatinya, begitulah bola bundar yang selalu liar dalam sebuah prediksi sementara para penikmatnya, penuh dengan rivalitas dan kejutan yang tak biasa.
Dan yang kita akan tunggu dan catat musim ini, derby klub papan atas Jerman antara " BAYERN MUNCHEN Vs BORUSSIA DORTHMUND " di final liga Champion 2013. Yukk nonton...kita akan jadi saksi di even paling bergengsi ditahun prestisius kali ini, salam :)


FAKTA MENASBIHKAN BAYERN MUNCHEN SEBAGAI JAWARA CHAMPION 2013
Bayern Munchen akhirnya keluar sebagai juara Liga Champion 2012/2013. Setelah dua kali menjadi runner-up, anak asuh Jupp Heynckes berhasil menyudahi partai final ketiga mereka dalam empat tahun terakhir dengan meraih kemenangan 2-1 atas Borussia Dortmund. Arjen Robben mengaku lega atas pencapaian gelar yang sudah mereka tunggu sejak empat tahun silam. 
Arjen Robben memastikan Bayern Munchen menjadi Raja Eropa setelah berhasil mencetak gol penentu kemenangan pada menit ke-89. Gelar tersebut menjadi yang kelima bagi The Bavarian.

"Perasaan saya luar biasa. Saya tidak dapat menjelaskan ini melalui kata-kata. Terlalu sulit menggambarkan apa yang terjadi. Pertandingan yang begitu emosional," kata Robben seperti yang dilansir Soccerway.

"Ketika saya mendapat bola, saya berhasil menerima dengan baik dan pilihan pertama saya adalah melewati kiper melalui sisi kiri, dan saya berhasil melakukan itu. Weidenfeller salah dalam penempatan kakinya," ungkap pemain timnas Belanda itu.

"Ini adalah olah raga yang membutuhkan kekompakan tim. Itu sebabnya kami berhasil mencapai final. Alasan terbesar kami adalah untuk tim, dan itu berhasil," tutup Robben. 
Wajarlah jika Robben berbangga, sebab melalui hasil sepakan kakinyalah pada menit ke-89 menjadi kunci juara diliga bergengsi tersebut, Selamat ya broo....terus cetak prestasimu sekaligus jangan absen di Indonesia nanti :)

MUNCHEN RAIH TREBLE WINNER

Bayern Muenchen berhasil menjuarai DFB Pokal seusai membungkam VfB Stuttgart 3-2 pada babak final yang digelar di Olympia Stadion, Berlin, Sabtu atau Minggu (2/6/2013) dini hari WIB. Die Roten pun sukses memenuhi ambisinya menjadi satu-satunya tim Jerman yang meraih treble winner. Sebelumnya, Arjen Robben dan kawan-kawan sukses menjuarai Bundesliga 1 dan Liga Champions. 

Kedua tim sebetulnya bermain dalam tempo cepat sejak awal laga. Gawang Bayern nyaris kebobolan pada menit ke-23. Beruntung kiper Bayern, Manuel Neuer, berhasil melakukan penyelamatan gemilang saat gawangnya diteror Georg Niedermeier.

Berselang beberapa menit kemudian, giliran Die Roten yang mengancam melalui aksi David Alaba. Pemain bernomor punggung 27 tersebut berhasil menembus kotak penalti lawan dan kemudian melepaskan tembakan keras. Sayang, bola tembakan Alaba masih bisa dimentahkan oleh kiper Sven Ulreich.

Bayern berusaha memegang kendali permainan. Arjen Robben dan kawan-kawan memeragakan umpan-umpan pendek yang cepat. Akhirnya, usaha mereka membuahkan hasil berkat gol yang diciptakan Thomas Mueller dari titik putih pada menit ke-37. Wasit Manuel Grafe langsung memberikan hadiah penalti kepada Bayern, setelah Philipp Lahm dilanggar oleh Traore saat melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti. Mueller yang maju sebagai algojo sukses menyarangkan bola ke sisi kanan gawang Stuttgart.

Meski unggul, Bayern tak mengendurkan serangannya. Mario Gomez memiliki peluang emas mencetak gol saat menguasai umpan dari Robben. Namun, bola tembakan Gomez masih bisa diblok oleh pemain lawan. Itu menjadi peluang terakhir bagi Bayern pada babak ini. Skor 1-0 untuk keunggulan Bayern bertahan hingga laga usai.

Gomez menjadi bintang lapangan pada babak kedua. Pemain gaek asal Jerman itu berhasil mencetak dua gol dalam tempo 15 menit. Gol pertama Gomez tercipta pada menit ke-48. Gol berawal dari penetrasi yang dilakukan Robben di sisi kiri pertahanan Stuttgart. Dengan cermat, pemain asal Belanda tersebut memberikan umpan kepada Lahm. Tanpa kesulitan, Lahm melepaskan umpan ke dalam kotak penalti yang kemudian langsung disambut Gomez dengan sepakan keras.

Gomez kembali mencetak gol pada menit ke-61. Prosesnya mirip dengan gol pertamanya. Dari sisi kiri pertahanan lawan, Mueller melepaskan umpan ke dalam kotak penalti. Gomez yang berada dalam kawalan ketat lawan berhasil memotong bola dan gol.  Di pinggir lapangan, Pelatih Jupp Heynckes terlihat sangat gembira karena impiannya meraih treble winner hampir terwujud.

Heynckes pun terlihat begitu puas dengan penampilan Gomez. Namun, ia kemudian memasukkan Mario Mandzukic untuk menggantikan Gomez pada menit ke-62.

Pelatih Stuttgart, Bruno Labbadia, juga melakukan perubahan. Dia memasukkan Gotoku Sakai dan Shinji Okazaki. Labbadia melakukan keputusan yang tepat. Martin Harnik mencetak gol balasan seusai memanfaatkan umpan silang yang dilepaskan Sakai pada menit ke-71.Gol ini memulihkan semangat juang pemain Stuttgart. Apalagi, Harnik kembali berhasil membobol gawang Neuer hanya dalam tempo sembilan menit. Gol berawal dari tembakan keras yang dilepaskan Okazaki yang membentur tiang. Harnik kemudian menguasai bola dan melepaskan tembakan lagi. Namun, bola tembakannya sempat ditepis Neuer. Keberuntungan masih berpihak kepada Harnik. Pemain berusia 25 tahun tersebut kembali mendapatkan bola. Kali ini, tembakan yang dilepaskan Harnik bersarang ke pojok kanan bawah gawang Neuer.
Setelah itu, Bayern lebih banyak tertekan. Bahkan, beberapa kali gawang mereka terancam.

Heynckes langsung bertindak cepat. Dia memperkuat lini pertahanan timnya dengan memasukkan Anatoliy Tymoshchuk untuk menggantikan Robben pada menit ke-83. Taktik Heynckes berhasil karena Bayern mampu menjaga keunggulannya hingga laga usai.

Susunan Pemain
Bayern Muenchen:
1-Manuel Neuer; 5-Daniel van Buyten, 17-Jerome Boateng, 21-Philipp Lahm, 27-David Alaba; 7-Franck Ribéry, 8-Javi Martínez, 10-Arjen Robben (Anatoliy Tymoshchuk 83), 25-Thomas Muller, 31-Bastian Schweinsteiger;  33-Mario Gomez (Mario Mandzukic 62)
Pelatih: Jupp Heynckes

VfB Stuttgart: 1-Sven Ulreich; 5-Serdar Tasci, 6-Georg Niedermeier, 21-Christian Molinaro (Gotoku Sakai 67), 24-Antonio Rüdiger; 7-Martin Harnik, 15-Arthur Boka, 16-Ibrahima Traore (Cacau 75), 20-Christian Gentner, 44-Alexandru Maxim (Shinji Okazaki 62); 9-Vedad Ibisevic
Pelatih: Bruno Labbadia

SUKSES !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar