25 Mei 2013

SELAMAT JALAN "USTADZ JEFRI"

Bukan pelangi namanya jika berwarna satu abu-abu...
Apakah mentari namanya jika sinarnya gulita... ??
Bukan sungai namanya jika airnya tak mengalir...
Jika pasirnya tidak berserak tak akan kau sebut itu pantai ayy...
Adalah cinta namanya jika tak menggores hati...??
Cuma kekasih namanya yg selalu cemburu...
Dibilang jatuh dalam cinta namanya jika air mata sempat menetes luruh...
Jangan sebut pencinta namanya jika siapapun tak pernah dirindu....
Apa hubungannya dg kepergianmu UJE ?? ahh, selamat jalan abang...

Ustadz Jefri Al Buchori atau yang akrab disapa Uje meninggal dunia dalam usia 40 tahun karena kecelakaan motor, Jumat, 26 April 2013 dini hari di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Sebelum meninggal karena kecelakaan motor, ustad Jefri sempat menitipkan sebuah pesan kepada keluarganya. Menurut sang adik, Fajar Sidiq, sang kakak sempat berpesan agar kelak dirinya dimakamkan di dekat dengan sang ayah jika dipanggil Sang Khalik.

"Beliau sudah amanat pas ziarah terakhir, pas mau umroh kemarin. Beliau bilang 'kalau gue mati, gue mau dekat sama Apih (sebutan ayah). Karena dia ngerasa bandel dulu jadi dia pengen dekat sama bapaknya," ungkap Fajar ditemui di rumah duka, Perumahan Bukit Mas Narmada III Bintaro, Rempoa Tangerang.
Ditambahkan Fajar, sang kakak juga sempat memberikan pesan-pesan kepada para sahabatnya tak menggunakan ponsel Blackberry-nya. Isinya pun sempat meminta maaf kepada para sahabat dan kerabat di kontak BBM (Blackberry Messanger) tersebut.



Tiga hari sebelumnya beliau mem-broadcast :

" mohon maaf ini tidak aktif, sekali lagi mohon maaf lahir bathin'," .

Uje meninggal karena kecelakaan motor di bundaran Pondok Indah, Jakarta Selatan, dini hari. Motor Kawasaki E650 yang dikendarai-nya menabrak pohon hingga rusak parah.
Uje sendiri sempat dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI). Namun pria kelahiran 12 April 1973 itu akhirnya meninggal dunia.


Bukan hanya keluarga, kerabat dan rekan artis yang ikut kehilangan atas kematian Ustadz Jefri Al Buchori. Pengurus Masjid Istiqlal pun turut kehilangan sosok ustadz berusia 40 tahun yang meninggal dalam kecelakaan, Jumat 26 April 2013 dinihari tadi.


Betapa sang Ustadz sangat dicintai seluruh masyarakat Indonesia. Hingga sang pengurus masjid pun ikut melampiaskan kesedihan nya dengan menuliskan kata-kata yang sangat menyentuh, berisikan kesedihannya pada sebuah poster.
"Kami sangat kehilangan, dia ulama gaul dan mengayomi masyarakat muda dan mencintai anak muda-muda. Selamat jalan Ustadz Jefrry," ujar M. Tamim sang pengurus mesjid, saat ditemui di sela-sela persiapan salat ghoib jenazah Uje, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat, 26 April 2013.



Banyak pengalaman yang sangat berarti yang ia dapat setiap bertemu dengan Sang Ustadz. "Setiap bulan di hari ahad (minggu) sering mengajar pengajian kepada kami di sini. Nasihat-nasihat beliau sangat menyentuh anak-anak muda," katanya. Ia pun mengatakan bahwa Uje, ustadz yang sangat mengerti soal anak muda.
"Beliau selalu beri wejangan-wejangan, karena dulu beliau pernah nakal juga," katanya.

Ribuan Orang Iringi Jenazah Ustadz Jefri Al-Buchori ke Pemakaman


Ribuan petakziah memenuhi tiap sudut mesjid Istiqlal. Lantai atas juga sangat padat, sampai meluber ke jalan. Seluruh orang di Istiqlal hari ini setelah solat Jumat, langsung menyolatkan jenazah Ustadz Jefri Al Buchori.

Solat jenazah berlangsung singkat. Jamaah yang berada di dalam mesjid tampak berebut untuk mengangkat keranda pria yang akrab disapa Uje itu. Setelah disolatkan, jenazah Uje akan dibawa ke TPU Karet Bivak, untuk dimakamkan. Ustadz Jeffry Al Buchori meninggal dunia di usia 40 tahun. Uje meninggal dunia karena kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah, pukul 02.00 dini hari tadi.

Ia baru saja pulang dari kegiatan ceramahnya dan kemudian menikmati minum kopi di kawasan Kemang bersama lima sahabat, termasuk adik kandungnya. Saat itu motor Uje menabrak pohon palem.
Uje sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Indah dan Fatmawati. Namun, nyawanya tak bisa diselamatkan.
"Bukan pelangi namanya jika berwarna satu abu-abu...
Apakah mentari namanya jika sinarnya gulita... ??
Bukan sungai namanya jika airnya tak mengalir...
Jika pasirnya tidak berserak tak akan kau sebut itu pantai ayy...
Adalah cinta namanya jika tak menggores hati...??
Cuma kekasih namanya yg selalu cemburu...
Dibilang jatuh dalam cinta namanya jika air mata sempat menetes luruh...
Jangan sebut pencinta namanya jika siapapun tak pernah dirindu....
(apa hubungannya dg kepergianmu UJE ?? ahh, selamat jalan abang..)
"

Semoga amal dan ibadah beliau diterima disisi ALLAH SWT ... Aamiin Allahuma Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar