Prediksi Pertandingan Bayern Munchen Vs Chelsea Final Liga
Champions Eropa 2012 yang akan berlangsung di Allianz-Arena — München
pada tanggal 20 Mei 2012 ini. Prediksi Bayern Munchen Vs Chelsea Final
Liga Champions 2012 ini menguntungkan Bayern Munchen karena bermain di
kandang sendiri di Jerman.
Chelsea sendiri dengan sedikit harapan untuk bisa meraih kemenangan
meskipun bermain di Jerman kandangnya Bayern Munchen,namun namanya bola
bundar siapa yang bisa memastikan yang menang dan yang kalah. Dalam
pertandingan ini Bayern Munchen di prediksikan akan membuat setidak
tidaknya 2 gol.
Bayern Munich-Chelsea
Pertemuan kedua tim terjadi pada musim 2004/05 di mana mereka saling menghabisi di babak perempat-final, saat itu, Chelsea berhasil menekuk Bayern dengan agregat 6-5.
Pertemuan kedua tim terjadi pada musim 2004/05 di mana mereka saling menghabisi di babak perempat-final, saat itu, Chelsea berhasil menekuk Bayern dengan agregat 6-5.
Pertemuan leg pertama digelar di Stamford Bridge, Chelsea tampil
perkasa dengan menghajar tim tamu dengan skor 4-2. Dua gol Frank Lampard
dan satu gol dari masing-masing Joe Cole dan Didier Drogba, hanya mampu
dibalas oleh Bastian Schweinsteiger dan Michael Ballack.
Di leg kedua, Bayern yang membutuhkan kemenangan dengan defisit dua
gol untuk lolos malah hampir dipermalukan di kandang sendiri. Lampard
membuka keunggulan Chelsea di menit ke-30, yang kemudian disamakan oleh
Pizarro di menit ke-65. Namun, tuan rumah seakan tertegun ketika Drogba
berhasil membawa Chelsea kembali unggul dengan skor 2-1 melalui golnya
di menit ke-80. Beruntung, gol Guerrero di menit ke-90 dan gol Mehmet
Scholl di menit kelima injury time, mampu menyelamatkan muka Bayern,
meskipun mereka tetap tersingkir.
Chelsea-klub Jerman
Catatan bertanding Chelsea di Jerman kurang menguntungkan, pada babak penyisihan grup tahun ini, meskipun mereka mampu menaklukkan Bayer Leverkusen dengan skor 2-0 di Stamford Bridge, mereka kalah di kandang lawan dengan skor 2-1.
Catatan bertanding Chelsea di Jerman kurang menguntungkan, pada babak penyisihan grup tahun ini, meskipun mereka mampu menaklukkan Bayer Leverkusen dengan skor 2-0 di Stamford Bridge, mereka kalah di kandang lawan dengan skor 2-1.
Dalam 13 pertandingan mereka sebelumnya menghadapi klub Jerman,
mereka memetik tujuh kemenangan dan empat kekalahan, semua kekalahan
tersebut saat Chelsea bertandang ke kandang lawan. Tapi, Chelsea
tercatat meraih satu kemenangan di Jerman, yaitu saat bertandang ke
markas VfB Stuttgart pada babak perdelapan-final Liga Champions 2003/04.
Bayern Munich-klub Inggris
Bayern telah menghadapi tim Liga Primer Inggris pada musim ini, mereka menghadapi Manchester City di babak penyisihan grup di mana kedua tim meraih kemenangan dengan skor 2-0 di kandang masing-masing.
Bayern telah menghadapi tim Liga Primer Inggris pada musim ini, mereka menghadapi Manchester City di babak penyisihan grup di mana kedua tim meraih kemenangan dengan skor 2-0 di kandang masing-masing.
Secara umum, Munich telah 35 kali menghadapi klub asal Inggris,
mereka menang sebanyak 13 kali, imbang 12 kali dan kalah sepuluh kali.
Tim Bavarian mencetak 51 gol dan kemasukan 43 gol. Dalam 16 pertandingan
di kandang, Munich hanya kalah satu yaitu saat menjamu Norwich City
pada leg pertama babak kedua Piala UEFA 1993/94.
Catatan di Final
Chelsea, bagaimanapun juga, pernah menaklukkan tim Jerman di laga final pada ajang Piala Winners pada tahun 1994 yang digelar di Stockholm, Swedia. Gianfranco Zola berhasil mencetak gol tunggal kemenangan The Blues atas Stuttgart saat itu.
Chelsea, bagaimanapun juga, pernah menaklukkan tim Jerman di laga final pada ajang Piala Winners pada tahun 1994 yang digelar di Stockholm, Swedia. Gianfranco Zola berhasil mencetak gol tunggal kemenangan The Blues atas Stuttgart saat itu.
Sementara Bayern Munich memiliki catatan yang lebih buruk, dalam tiga
final Liga Champions mereka menghadapi klub asal Inggris, semuanya
berakhir dengan kekecewaan, kecuali di laga pertama menghadapi Leeds
United pada tahun 1974/75. Tujuh tahun kemudian Bayern menyerah dari
Aston Villa, dan setelah itu mereka kembali menyerah dari perwakilan
Inggris, Manchester United, pada laga final Liga Champions tahun 1999 di
Barcelona.
Bayern juga takluk dari perwakilan Inggris saat melakoni laga Piala
Super UEFA menghadapi Liverpool pada tahun 2001. Skuad Bavarian menyerah
dengan skor 3-2 di Monaco.
Apabila dilihat dari kondisi di atas, Bayern Munich tampak lebih
unggul dari Chelsea apabila dilihat dari faktor tempat digelarnya
pertandingan final nanti, yaitu di Jerman. Namun, catatan Munich atas
klub-klub Inggris di partai final kompetisi Eropa tampak cukup
mengkhawatirkan dibandingkan dengan Chelsea, meskipun mereka hanya
bertanding satu kali menghadapi klub Jerman di final. Laga final nanti
dipastikan akan menjadi pertandingan yang sangat ketat dan cukup sulit
untuk diprediksi.
MATEMATIS LAGA (Prediksi)
Kinerja lini depan finalis selama Liga Champions Eropa 2011/2012
CHELSEA
|
BAYERN
|
||||||
Kostum | Nama |
Main
|
Goal
|
Kostum | Nama |
Main
|
Goal
|
9
|
Fernando Torres |
9
|
3
|
9
|
Nils Petersen |
3
|
0
|
10
|
Juan Mata |
11
|
2
|
11
|
Ivica Olić |
4
|
2
|
11
|
Didier Drogba |
7
|
5
|
25
|
Thomas Müller |
11
|
1
|
21
|
Salomon Kalou |
6
|
2
|
33
|
Mario Gomez |
11
|
12
|
23
|
Daniel Sturridge |
7
|
0
|
Final Liga Champion Eropa yang akan digelar Minggu 20 Mei 2012 dini hari pukul 01:45 akan menampilkan adu ketajaman lini depan Chelsea dan tuan rumah Bayern München. Secara matematis, lini depan Bayern lebih tajam jika menilik statistik pertandingan.
Namun, ajang final bergengsi klub Eropa yang digelar di Stadion Fußball Arena München 3,5 ke dapan akan membuktikan apakah kalkulasi matematis tersebut berlaku.
Jika kita sandingkan secara head to head pemain lini depan antara kedua kesebelasan, Chelsea memiliki koleksi pemain lebih banyak, yaitu 5 orang (Fernando Torres,Juan Mata,Didier Drogba,Salomon Kalou,Daniel Sturridge).
Sementara itu Bayern hanya memiliki koleksi 5 pemain depan (Nils Petersen,Ivica Olić,Thomas Müller, Mario Gomez).
Akan tetapi kalau dilihat dari output-nya, Bayern lebih unggul karena sepanjang pertandingan Liga Champion Erop 2011/2012 menjelang final,striker tuan rumah telah mengoleksi 15 gol. Bandingkan dengan striker Chelsea yang mengoleksi 12 gol.
Kalau diperdalam lagi secara head to head pemain depan yang paling menonjol di antara kedua finalis, Chelsea diwakili oleh Didier Drogba, sedangkan Bayern ada Mario Gomez.
Mau tahu koleksi gol kedua striker itu? Output-nya ternyata sangat timpang. Mario Gomez telah dimainan sebanyak 11 pertandingan dengan menciptakan 12 goal, artinya indeks goal pemain berdarah Brasil itu adalah 109,1%.
Sementara itu Drogba diturunkan dalam 7 pertandingan dengan koleksi goalnya 5. Dengan kata lain indeks goal pemain asal Pantai Gading itu adalah 71,4%.
Secara matematis, dengan indeks seperti itu jelas Bayern layak diungulkan. Akan tetapi, di balik keunggulan itu, Bayern justru memiliki titik kelemahan di diri Gomez.
Jika Chelsea berhasil mematikan striker Bayern itu, maka ketajaman lini depan Bayern bisa diredam. Selain itu, kinerja 4 striker Bayern tersebut sangat timpang, karena 80% goal striker Bayern di Liga Champion berasal dari kaki Gomez. Sebaliknya, output striker Chelsea ralatif lebih merata.
Sekalai lagi, ini hanya utak-atik matematis. Karena bagaimana pun juga sepak bola adalah permainan kolektif antar pemain lini depan, tengah, dan belakang.
Jangan lupa, 4 goal Bayern sepanjang turnamen Liga Champion Erop 2011/2012 justru lahir dari pemain sayap Arjen Robben. Pemain berdarah Belanda itu telah mengoleksi 4 goal.
Kurang dari dua jam saat ini, sejarah akan membuktikan keunggulan dua tim eropa di stadion maha megah The Alllianz Arena.
STADION ALLIANZ ARENA
Pada tanggal 20 Mei dini hari mendatang, pertandingan klub paling penting dalam sepakbola Eropa akan digelar di Allianz Arena di mana Bayern Munich akan bermain di kandangnya menghadapi Chelsea di final Liga Champions. Tetapi kapan stadion tersebut dibangun? Apa kelebihan stadion tersebut? Bangunan tersebut berdiri mengagumkan bukan hanya karena desainnya yang unik dan 25.344 bola lampu yang menyala di malam hari.
Sejarah
Sebelum izin pembangunan disetujui, pertanyaan yang harus dijawab adalah apakah Munich membutuhkan stadion baru, dan apakah harus dibangun di lokasi di mana tempat sepakbola terbesar di kota tersebut, Olympiastadion. Sebuah proposal untuk menolak arena bersejarah tidak disetujui, jadi ofisial mulai mencari tempat baru. Pada referendum berikutnya, sebanyak 65,8 persen mendukung dibangunnya stadion baru, dan sekitar 37,5 persen pendukung keluar untuk membuat suara mereka didengar, sebuah rekor di Bavaria. Arsitek dari Swiss Herzog & de Meuron mendapatkan kontrak untuk membangun stadion tersebut, dan Allianz SE mendapatkan hak nama untuk proyek tersebut.
Pada tanggal 21 Oktober 2002, pembangunan dimulai. Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, stadion tersebut rampung, dan mulai saat itu menjadi kandang modern bagi Bayern Munich dan rival sekota mereka 1860. Hal yang paling mencolok ketika pertama kali berkunjung ke stadion tersebut adalah eksteriornya: 2760 bantalan berbentuk berlian memberikan struktur yang terlihat unik. Setiap bantalan hanya setebal 0,2 milimeter, setebal kertas. Ini adalah kulit terbesar di dunia. Semua itu dapat dinyalakan dengan warna merah (warna utama Bayern), biru (warna 1860), atau putih.
Lapangan di dalamnya juga sangat berkualitas, dengan memiliki lebar 68 meter dan panjang 105: total memiliki luar 7992 meter persegi. Jika rumput ingin diganti, 20 truk berisi rumput diperlukan, dan prosesnya membutuhkan dua setengah hari. Standar tinggi rumput 23 milimeter. Lapangan tersebut juga dilengkapi dengan sistem pemanas bawah tanah, yang dapat menjaga temperatur antara 35 dan 50 derajat celcius sepanjang musim. Di bawah rumput terdapat 14 pipa untuk menampung air hujan. Ini hanya beberapa rincian yang membuat sebuah konsep yang relatif sederhana, dari rumput hingga ke fasilitas berteknologi tinggi.
Pada tanggal 21 Oktober 2002, pembangunan dimulai. Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, stadion tersebut rampung, dan mulai saat itu menjadi kandang modern bagi Bayern Munich dan rival sekota mereka 1860. Hal yang paling mencolok ketika pertama kali berkunjung ke stadion tersebut adalah eksteriornya: 2760 bantalan berbentuk berlian memberikan struktur yang terlihat unik. Setiap bantalan hanya setebal 0,2 milimeter, setebal kertas. Ini adalah kulit terbesar di dunia. Semua itu dapat dinyalakan dengan warna merah (warna utama Bayern), biru (warna 1860), atau putih.
Lapangan di dalamnya juga sangat berkualitas, dengan memiliki lebar 68 meter dan panjang 105: total memiliki luar 7992 meter persegi. Jika rumput ingin diganti, 20 truk berisi rumput diperlukan, dan prosesnya membutuhkan dua setengah hari. Standar tinggi rumput 23 milimeter. Lapangan tersebut juga dilengkapi dengan sistem pemanas bawah tanah, yang dapat menjaga temperatur antara 35 dan 50 derajat celcius sepanjang musim. Di bawah rumput terdapat 14 pipa untuk menampung air hujan. Ini hanya beberapa rincian yang membuat sebuah konsep yang relatif sederhana, dari rumput hingga ke fasilitas berteknologi tinggi.
Dibuka sejak tahun 2005
Pertandingan pertama yang dimainkan di Allianz Arena digelar pada tanggal 30 Mei 2005, di mana 1860 memetik kemenangan 3-2 atas Nurnberg. Sehari setelahnya, Bayern menghadapi timnas Jerman di laga persahabatan. Kedua pertandingan dipenuhi penonton hingga tiket terjual habis, sebanyak 66 ribu penonton datang. Pada akhirnya, stadion senilai €340 juta tersebut telah dibuka.