Terduga teroris kelompok Solo, Jawa Tengah, dibekuk oleh
Densus 88 di Perumahan
Taman Anyelir II Blok E1/1 Cilodong Depok, Jawa Barat, Rabu (5/9/2012) pagi.
Proses penggerebekan terhadap pelaku bernama " FIRMAN " berlangsung selama 6 jam.
Seorang saksi mata di lokasi kejadian, Mursid, mengungkapkan, pihak kepolisian
sudah mulai bergerak sejak Selasa (4/9/2012) malam. Pria yang bertugas sebagai sekuriti
kompleks perumahan ini mengaku melihat segerombolan pria yang diduganya sebagai
polisi memasuki perumahan menggunakan mobil.
Salah seorang petugas kepolisian mengatakan bahwa mereka tengah mengejar target
operasi terorisme. Mereka mencari Firman, yang diduga terlibat aksi teror di
Solo. Firman sendiri adalah warga baru di sini.
Selasa (4/9/2012)
Pukul 20.00 WIB
Firman datang ke rumah milik Nasuha dan Ipong untuk bertamu. Firman merupakan keponakan dari Ipong.
Pukul 23.30 WIB
Sekitar 30 orang tim Densus 88 mulai masuk ke dalam perumahan dan melakukan
operasi pengintaian. Densus mencurigai sebuah rumah Blok F2/9 sebagai tempat
persembunyian pelaku karena tempatnya yang sepi, tetapi terdapat sepasang
sandal dan gembok yang tak terkunci. Mereka lalu mengatakan sedang menyasar
seorang warga yang dicurigai sebagai pelaku teror.
Rabu (5/9/2012)
Pukul 04.30 WIB
Petugas kepolisian melakukan evakuasi warga di sekitar Blok F2/9. Ibu-ibu dan
anak-anak diminta untuk menghindari rumah yang terlihat masih dalam tahap
renovasi itu. Polisi melakukan sterilisasi di lokasi target sejauh 50 meter.
Pukul 05.00 WIB
Terdengar suara tembakan sebanyak empat kali. Petugas kepolisian merusak kaca
dengan menggunakan senjata yang mengakibatkan 2 kaca ruang tamu rusak karena
tidak mendapatkan respons. Setelah melakukan penyisiran sekitar 30 menit,
polisi tidak menemukan pelaku di dalam rumah.
Sebuah
teriakan histeris perempuan memecah suasana mencekam ketika itu. Suara
berasal dari rumah di depannya, yakni E1/1. Tim Densus langsung bergerak ke
rumah itu dan menemukan pelaku di dalam. Tanpa perlawanan, Firman langsung dibekuk.
Pukul 06.00 WIB
Densus mengeluarkan terduga teroris Firman dari dalam rumah dengan kondisi
kepala ditutup dan tangan diborgol.
Pukul 07.30 WIB
Wakapolda Metro Jaya Brigjen (Pol) Suhardi Halius mengunjungi lokasi
penggerebekan. Hingga saat ini, petugas kepolisian bersama Dandim masih berada
di lokasi penggerebekan bersama Kapolres Depok Kombes Mulyadi Kahrani.
Pukul 08.00 WIB
Tim Polres Kota Depok melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di F2/9. Di rumah itu, masih terasa dampak dari tembakan gas air mata yang dikeluarkan petugas.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi juga berhasil menangkap tiga
orang terduga teroris yang diduga terlibat dalam aksi teror di Solo.
Dua orang tewas dalam baku
tembak dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Veteran, Solo, Jumat
(31/8/2012) malam. Mereka adalah Farhan dan Mukhsin. Dalam penangkapan
tersebut, seorang anggota Densus 88 juga turut tewas, yakni Briptu Suherman.
Sementara itu, seorang terduga teroris lainnya, Bayu (24),
ditangkap dalam keadaan hidup, di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012)
malam. Farhan, Mukhsin,
dan Bayu diduga kuat bertanggung jawab dalam tiga aksi penyerangan terhadap pos
pengamanan dan pos polisi di Solo selama bulan Agustus 2012.
Pertama, aksi penembakan di Pospam Simpang Gemblengan, Jumat
(17/8/2012). Kedua, di Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu
(18/8/2012). Pada kejadian tersebut, dua polisi terluka. Kemudian, yang terjadi
di Pos Polisi Singosaren, Jalan Rajiman Serengan, Solo, Kamis (30/8/2012), yang
menewaskan seorang anggota kepolisian bernama Bripka Dwi Data Subekti.
Sejauh ini, motif pelaku diketahui sebagai motif balas
dendam terhadap aparat kepolisian. Polisi menjadi sasaran utama mereka terkait
langkah penegakan hukum terhadap pelaku teror lainnya. Mereka menginginkan
polisi membebaskan tahanan teroris lainnya.
(rangkuman Berita)
Lokasi penangkapan tersangka teroris di Perumahan Taman Anyelir II Blok E1/1 Cilodong Depok, Jawa Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar