02 September 2012

LENTERA DARI KEMBANG API


Kau pernah memegang kembang api  ayy ??
Memainkannya berlarian ??
Berkejaran bersama kawan dan mengayunnya berkeliling taman disaksikan bintang ??
Tangismu menandakan kau melaluinya....
Sedihmu mengisyaratkan kerinduan pada kenangan lama...
Dan malam ini kau membukanya dengan pengakuan,
Permainan;

Sebuah pertaruhan kecil yang bisa membuatmu tak pernah berani beranjak darinya.
Sepotong hati yang bisa memikatmu tanpa niscaya.
Sepenggal asa yang bisa membuatmu jatuh terlena tanpa daya,
Dan tak terhenti oleh sebuah kenyataan,
Terus bermimpi memenuhi kenisbian jarak, masa dan waktu dalam satu ikatan....


Malam ini, aku yakin rembulan tak akan datang...
Tentu terlalu remang bila menatap lautan dari tepian pantai;
Gelap...
Sepi....
Dan terlampau sederhana.....
Tanpa kembang awan dan aroma hujan,
Hanya ombak sapuan alun diatas pasir pantai.
Aku membawanya, hanya dua batang kembang api ayy.....
Untukmu....
Untukku....
Kilas kembang api ini akan menjadi dian yang sedikit menerangkan.
Kau tahu, yang mengalun syahdupun terkadang berbatu karang tajam nan terjal....


Terakhir...
Sebelum berhenti percik api bersinar....
Sebelum hanya segumpal bara kemudian padam;
Tataplah ayy,
Aku telah jauh ditengah lautan.....
Timbul tenggelam sebatas kepala dalam alun buih putih dikejauhan....
Barangkali hanya sebuah kiasan.
Boleh jadi sebuah perumpamaan akan sukarnya tinggal didasar hati seterangmu.
Tapi sungguh, aku telah karam.....
Bahkan mungkin tak pernah kutemukan lagi jalan pulang.
Hanya kembang api semalam....
Hanya percik dian yang selalu kusangka bintang;
Dan yang kau mainkan penuh riang..
Kau ayunkan penuh kasih sayang...
Membentuk lingkaran sebuah jalan,
Bagiku...
Bagimu pula ayy....

(Pra in_partu Hujan)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar